Belakangan ini di sekitar rumahku tepatnya di Jalan Tepo banyak orang sekitar yang hendak lewat hanya buang sampah langsung di lempar kedalam drainase dan tidak ada peduli sama lingkungan sekitar. Bayangkan yah sampah itu dibiarkan hingga menumpuk siapa yang ga risih. Saya aja sering lewat pengen sekali mau memungut sampah tapi keluarga saya tidak membolehkan saya untuk membantu memungut sampah. Tapi hati ini tergerak sendiri untuk memberanikan dalam memungut sampah didepan dengan membawa plastik besar dan sarung tangan. Rasa hatiku sudah lega gitu kalau sudah terlaksana walau ga mulus tapi ku berharap bisa kedepannya masyarakat harus peduli dengan lingkungan dan jangan mengulangi membuang sampah di sembarang tempat. Mungkin ada gengsi dalam diri mereka dan memilih membuang tanpa memikirkan dampak dari pembuatan mereka. Padahal bisa aja disimpan sampai dirumah baru dibuang di tempat sampahnya dan itu sudah tepat. Tapi kalau buang sembarangan itu sudah ga ada etika lagi.
Kalau aku lihat yah di depan Jalan Tepo kurangnya tempat pembuangan sampah, dimana orang yang belanja didepan bingung mau buang kemana sampah jajan mereka dan akhirnya dibuang di sembarang tempat . Selain itu di sekitar rumahku jarang ada kegiatan gotong royong dan itu membuatku tergerak bersihkan sendiri. Alhamdulillah ada yang membantu bersihkan juga disaat itu.
Saya aja bukan dari rt sebelah tapi hati ini tergerak buat membersihkan dan menurut saya harus karena itu perbuatan yang mulia. Ada pepatah "kebersihan sebagian dari iman". Itu harus kita lakukan dan jangan menunggu konflik lingkungan muncul baru tergerak buat membenahi lingkungan. Itu sama aja terlambat dan sebaiknya dilakukan sebelumnya untuk mencegah konflik lingkungan itu datang.
Kita liat diluar sana ada musim ekstrim, polusi udara, dan konflik lingkungan lainnya yang mungkin menghantui diri kita. Jangan sampai itu terjadi di lingkungan kita dan aksi inilah yang bisa mencegah konflik lingkungan masuk dan tingkatkan empati kita buat lingkungan. Karena dengan empati ini akan memberi kenyamanan dan ketenangan.Â
Aku berharap kedepannya masyarakat di sekitar memiliki kepedulian dan tidak mengulangi perbuatan yang dianggap merugikan lingkungan. Karena dengan perbuatannya tersebut bukan hanya lingkungan yang rugi tapi di sekitarnya juga ikut berdampak semisal ada banjir yang terkena di sekitar rumah warga dan drainase mampet juga karena sampah. Maka dari itu yuk tingkatkan empati kita terhadap lingkungan walau aksinya kecil namun akan berdampak besar untuk lingkungan sekitar. Kalau bukan kalian siapa lagi untuk menjaga lingkungan sekitar dan sayangi lingkungan maka mereka juga menyayangimu.
Biodata Singkat
saya An Nisa Rodhatul Jannah dan tempat saya tinggal di Kota Balikpapan. Saya selama hidup di Balikpapan memiliki moto dimana pentingnya memiliki empati untuk lingkungan sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI