Orang tua adalah bagaikan mutiara dan tempat dimana kita bisa merasa nyaman dan aman saat di dekat mereka.
Pernah gak, liat anak kecil yang di gendong ibunya kemana mana demi apa?
Demi si anak mau makan se suap nasi aja. Dengan kondisi anak dimana saat di suapin mulut si anak tertutup rapat rapat sekan akan dia anti dengan sebuah makanan tersebut. Nah ayok kita masuk dan kita kupas secara detail secara smpai kalua di CT-SCAN terlihat bagaikan duri aja.
Tau gak sih apa Tempramen itu? Itu adalah sebuah salah satu isi dari jawaban pertanyaan yang ada diatas. Tempramen  merupakan sebuah pernyataan dimana kita memahami karakteristik respon seseorang. Tempramen bukan hanya akan mempengaruhi bagaimana pendekatan atau reaksi manusia terhadap dunia luar, tapi juga bagaiman mereka mengatur fungsi mental, emosional, dan perilaku mereka sendiri. Dan tempramen merupan inti dari perkembangann kepribadian manusia.
Tak lepas dari temramen anak, tidak lepas dari asuhan orangtua dan juga perann orangtua. Dimana orangtua mempunyai kewajiban memberikan, mendidik, mengasuh anaknnya. Bisa jadi untuk menyelesaikan sebuah aspek dari diri orangtua tersebut aspek orantua yaitu cenderung memerintah, memaksa ,melakarang, bahkan hingga anak sampai diberi sanksi.
Temramen anak pun ada yang bermacam macam pula seperti halnya , menurut Stella Chess dan Alexander Thomas (1977-1991):
 Easy:
- Mood positive
- Rutinitasnya teratur
- Terbiasa dan cepat beradaptasi dan pengalaman baru
 Difficult :
- Memiliki reaksi negative
- Gampang emosi
- Rutinitas tidak teratur dan lamat beradaptasi
 Slow to Warm up :
- Aktivitas cenderung rendah
- Terlihat agak negative
- Interaksi mood rendah
Alexander Thomas, memaparkan bahwa ada sembilan karakteristik temperamen, yaitu:
1.Tingkat aktivitas yang meliputi aktivitas tubuh.