Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H.,M.H.
Penulis : Annisa Ika Yuliana (Mahasiswi Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Sultan Agung)
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang didalamnya terdapat lima sila yang mempunyai nilai penting disetiap silanya. Selain itu Pancasila juga menjadi pilar ideologis bagi bangsa Indonesia. Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam kehidupan masyarakat.
Termasuk sila ke-5 yang berbunyi: "Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Mengandung makna bahwa masyarakat Indonesia harus bisa hidup dengan adil dan makmur dan menghormati hak hak orang lain. Namun hingga kini masih banyak sekali penyimpangan sila kelima tersebut seperti diskriminasi atau perlakuan tidak adil dikarenakan hal tertentu, menyerobot antrian, dan hilangnya budaya bergotong royong.
Seperti di rumah sakit contohnya, diskriminasi di rumah sakit sering terjadi antara pasien kurang mampu dan pasien kaya. Mulai dari lambatnya penanganan yang diberikan kepada pasien kurang mampu, hal ini dapat berakibat fatal apabila adanya nyawa yang tidak tertolong akibat terlambat dalam memberikan tindakan. Sedangkan pasien kaya diperlakukan secara istemewa.
Selain di rumah sakit, menyerobot antrian sudah menjadi hal yang kerap terjadi di Indonesia. Kurangnya pembiasaan sejak dini merupakan salah satu penyebab terjadinya menyerobot antrian. Dengan budaya antri dapat menciptakan masyarakat yang dispilin, bermatabat, dan saling menghormati sesama.
Ada beberapa manfaat yang kita peroleh jika menerapkan budaya antri diantaranya:
- Belajar bersabar menunggu giliran tiba.Di negara kita sering terjadi saling dorong demi mendapat giliran pertama.Dengan kesabaran yang terlatih diharapkan kejajian seperti ini tidak terulang lagi.
- Belajar menghormati hak orang lain.
- Belajar mengatur waktu. Disiplin waktu ini sangat penting ditanamkan terutama dinegara kita masih banyak yang kurang disiplin terhadap waktu.
- Belajar mengenai hukum sebab akibat, bahwa jika kita datang terlambat maka harus menerima konsekuensinya berada di antrian belakang.
Seiring berkembangnya zaman yang semakin modern membuat kondisi masyarakat Indonesia saat ini cenderung bersifat individualistis dan materialistis. Akibat tidak dilakukannya gotong royong antara lain pekerjaan tidak cepat seslesai, kurangnya komunikasi antar warga, dan lingkungan warga menjadi kotor.
Dalam Islam ada hadis yang berisikan tentang kebersihan. Hadis tersebut berbunyi sebagai berikut:
عَنْ سَعْدِبْنِ اَبِى وَقَّاصٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌيُحِبُّ الْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ
"An sa'dibni abi waqqasin 'an abihi 'aninnabiyyi sallallahu 'alaihi wasallama innallaha tayyibun yuhibbuttayyiba nadifun yuhibbunnadifa karimun yuhibbulkarama jawadun yuhibbuljawada fanaddifu afnaitakum."