Mohon tunggu...
Annisa Nur Fahira
Annisa Nur Fahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Annisa Nur Fahira adalah seorang Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Cenderawasih. Saat ini hobinya adalah menulis dan bermain musik. Walaupun tidak banyak pengalaman menulis yang dimilikinya, tetapi ia ingin sekali tulisannya lebih dikenal oleh banyak masyarakat Indonesia dan berharap bisa mempengaruhi dan menghibur para pembacanya.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Literasi Keuangan bagi Pelaku Usaha OAP

20 Mei 2023   19:54 Diperbarui: 20 Mei 2023   19:59 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

"Uang ada di mana-mana, mempengaruhi kita semua, dan membingungkan sebagian besar dari kita", Morgan Housel dalam buku The Psychology of Money.

Di era yang sudah serba mudah ini nyatanya masih membuat banyak masyarakat pelaku usaha di Indonesia khususnya wilayah Papua belum mendapatkan kesejahteraan. Tak banyak dari mereka yang masih bingung dalam mengelola keuangan dengan baik. Lantas, apa yang harus dilakukan agar siklus keuangan berputar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meminimalisir terjadinya kebangkrutan?

Cara mengelola keuangan setiap orang pasti berbeda-beda, walaupun tujuannya akan sama ; agar masa depan dapat terjaga dengan baik dan memudahkan kita dalam mencukupi segala kebutuhan, baik yang sifatnya direncanakan atau yang mendadak.

Beberapa waktu lalu saya dan dua orang teman kelompok saya melakukan studi lapangan untuk melakukan kegiatan entry transaksi guna membantu para pelaku usaha dalam menyusun laporan keuangan sesuai konteks usahanya. Kebetulan kami mendatangi salah satu usaha jasa laundry di kabupaten Jayapura. Ternyata, hampir semua permasalahan dalam mengelola keuangan di berbagai Usaha Mikro dan Kecil (UMK) tidak jauh berbeda. Rata-rata pemilik usaha tidak menghitung pendapatan bersih atau yang sering disebut laba dalam istilah akuntansi.

Edukasi untuk UMK

UMK umumnya memiliki karakteristik sebagai usaha yang tergolong lemah baik dari aspek pengetahuan, keterampilan, teknologi yang terbatas, permodalan, dan promosi yang kurang luas. Oleh karena itu UMK merupakan salah satu industri kreatif yang membutuhkan bimbingan dari pemerintah.

Saat ini pemerintah banyak memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha UMK di Papua. Namun, apakah memberikan bantuan modal saja sudah cukup untuk keberlangsungan usaha mereka ?

Para pelaku usaha Orang Asli Papua (OAP) harus diberikan edukasi mulai dari bagaimana caranya mengembangkan usaha, berinovasi terhadap produk/jasa yang ditawarkan, dan pengetahuan dasar akuntansi. Dengan pengetahuan tersebut, pelaku usaha diharapkan dapat merencanakan keuangannya dengan baik, serta terhindar dari aktivitas investasi yang tidak jelas.

Siapa yang harus memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat?

Masyarakat pelaku usaha khususnya usaha mikro dan kecil seharusnya mendapatkan edukasi keuangan dari PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan), yaitu Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, dan lain sebagainya. Dalam hal ini biasanya datang perwakilan dari Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua untuk mengedukasi para pelaku usaha.

Di era yang canggih ini teknologi seperti komputer dan smartphone juga berperan penting dalam memudahkan kinerja keuangan suatu usaha. Pelaku usaha OAP yang masih buta teknologi sebaiknya diberikan pengajaran bagaimana cara menggunakan teknologi, karena selain menghemat waktu dan tenaga, penggunaan teknologi dalam melakukan pencatatan keuangan juga membantu mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan.

Takut akan bangkrut 

Tidak ada orang yang ingin usahanya bangkrut. Setiap pelaku usaha pasti ingin penghasilannya meningkat setiap harinya. Tapi bagaimana cara pelaku usaha mengetahui seberapa besar penghasilannya jika mereka tidak melakukan pencatatan dengan baik? Menghitung laba sebetulnya merupakan salah satu hal yang sering dianggap sepele, namun sebenarnya sangat membantu melihat kondisi keuangan pada periode tertentu. Sementara yang banyak dilakukan para pelaku usaha hanya menghitung pendapatan yang dihasilkan dan mengumpulkan nota atas pengeluaran yang terjadi di dalam usahanya. Tak menutup kemungkinan juga ada pelaku usaha yang tidak mencatat keuangannya sama sekali. Hal ini yang menyebabkan siklus keuangan seringkali hanya "jalan di tempat".

Sudah seharusnya edukasi keuangan dilakukan, bukan hanya satu kali pada saat memberikan bantuan modal saja, tetapi dilakukan secara berkala untuk mengetahui perkembangan usaha yang dialami UMKM di Papua.

Oleh sebab itu, pelaku usaha harus melakukan pencatatan akuntansi bukan hanya penerimaan pendapatan dan mencatat pengeluaran saja, tetapi menghitung laba yang diperoleh. Dengan mengetahui laba yang dihasilkan selama periode tertentu, maka para pelaku usaha akan lebih mudah untuk menyisihkan uangnya yang diharapkan dapat berguna untuk kebutuhan mereka di kemudian hari.

Masyarakat yang melek literasi keuangan akan membuat ekonomi daerahnya tumbuh. Dalam skala yang luas, hal ini akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun