Semarang – Sepak bola bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga cermin dari stamina, strategi, dan disiplin hidup sehat. Di balik gerakan lincah para pemain muda Sekolah Sepak Bola (SSB) Universitas Negeri Semarang (UNNES), ada perhatian serius terhadap aspek gizi yang menjadi fondasi penting bagi performa dan prestasi atlet.
SSB UNNES yang berdiri sejak 2023 kini menaungi puluhan atlet muda usia sekolah dasar. Meskipun tergolong baru, lembaga ini telah menunjukkan komitmen besar dalam pembinaan holistik, bukan hanya keterampilan teknis sepak bola, tetapi juga pola hidup sehat termasuk pengaturan gizi.
Fakta Gizi Atlet Muda: Antara Obesitas dan Gizi Kurang
Hasil analisis gizi menunjukkan bahwa kondisi para atlet masih cukup beragam. Dari 10 atlet yang dianalisis, 10% mengalami gizi kurang, dan hanya 40% yang memiliki status gizi normal dan kategori obesitas. Selain itu, sebagian besar atlet tercatat memiliki pola makan tidak teratur, kurang mengonsumsi buah dan sayuran, serta variasi menu yang minim.
Tidak hanya itu, hasil recall konsumsi makanan 3x24 jam memperlihatkan rata-rata pemenuhan energi atlet masih jauh dari kebutuhan, yaitu hanya berkisar 38–85%. Kekurangan asupan protein, karbohidrat, dan lemak juga ditemukan pada mayoritas atlet. Padahal, gizi seimbang merupakan faktor kunci untuk menjaga kebugaran, memulihkan kondisi pasca latihan, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Edukasi Gizi: Membangun Pemahaman Sejak Dini
Materi edukasi tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga orang tua, mengingat mereka berperan penting dalam menyediakan pilihan makanan di rumah. Pendekatan ini membuat edukasi lebih menyeluruh, karena perilaku makan sehat perlu didukung lingkungan keluarga.
Efektivitas kegiatan terlihat jelas dari hasil pre-test dan post-test yang diberikan kepada atlet. Rata-rata skor pemahaman gizi meningkat dari 70 menjadi 96 setelah edukasi dilakukan. Artinya, semua atlet menunjukkan peningkatan pengetahuan, bahkan sebagian mencapai nilai sempurna.
Peningkatan ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga harapan bahwa para atlet muda mampu menerapkan pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang lebih baik, risiko masalah gizi seperti obesitas maupun gizi kurang dapat ditekan, sehingga performa atlet bisa semakin optimal.
“Olahraga tanpa gizi seimbang bagaikan bermain bola tanpa stamina,” demikian pesan penting yang bisa ditarik dari kegiatan ini. Dengan fondasi gizi yang kuat, para atlet muda SSB UNNES diharapkan tumbuh menjadi generasi sehat, tangguh, dan siap mengharumkan nama bangsa lewat prestasi sepak bola.