Pendahuluan
Dalam dunia yang terus bergerak cepat, pilihan profesi seringkali ditentukan oleh kebutuhan sesaat. Namun bagi saya, profesi sebagai barista bukan hanya pekerjaan, melainkan juga jalan menuju masa depan yang mandiri dan bermakna. Melalui setiap cangkir kopi yang saya sajikan, saya belajar tentang disiplin, pelayanan, manajemen waktu, dan yang terpenting—etika kerja dalam perspektif Islam.
Barista: Pekerjaan dengan Nilai
Profesi barista menuntut keterampilan teknis, ketelitian, dan interaksi langsung dengan pelanggan. Saya belajar menyeduh kopi dengan berbagai metode seperti espresso dan manual brew (V60, French Press), serta menguasai dasar-dasar latte art. Namun lebih dari itu, saya juga menerapkan prinsip kejujuran dalam takaran, keramahan dalam pelayanan, dan amanah dalam pengelolaan bahan baku. Nilai-nilai ini saya serap dari ilmu Manajemen Bisnis Syariah yang saya pelajari di bangku kuliah.
Mengintegrasikan Syariah dalam Profesi
Sebagai mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah, saya mencoba menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam dunia kerja. Misalnya, memastikan harga produk transparan, menghindari unsur riba atau gharar, serta bersikap adil kepada semua pelanggan. Hal-hal ini membuat pekerjaan saya lebih dari sekadar rutinitas, tapi juga ladang ibadah dan pembentuk karakter.
Langkah Menuju Wirausaha Halal
Berawal dari pengalaman bekerja di kedai kopi lokal, saya mulai menyusun impian untuk membuka kedai kopi sendiri. Konsep yang saya rancang bukan hanya tempat jualan, tapi juga ruang belajar dan berkarya. Saya ingin menciptakan kedai yang:
- Menyediakan kopi lokal dengan harga adil untuk petani
- Menjalankan sistem keuangan tanpa riba
- Menawarkan pelatihan bagi anak muda yang ingin jadi barista
Menyebarkan nilai positif dan keberkahan dalam suasana yang nyaman.
Kontribusi Sosial dan Visi Jangka Panjang
Saya tidak ingin usaha ini hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga berdampak sosial. Beberapa program yang saya rancang antara lain:
- Sedekah kopi: membagikan kopi gratis di hari Jumat atau bulan Ramadan
- Diskon untuk pelajar & santri: agar kedai juga jadi ruang edukatif
- Komunitas barista syariah: tempat belajar bersama dan saling dukung.
Dalam lima tahun ke depan, saya berharap kedai ini bisa berkembang, membuka cabang, atau bahkan menjadi model bisnis syariah di bidang kuliner kopi.
Penutup
Dari pekerjaan sederhana sebagai barista, saya belajar banyak hal: mulai dari teknik menyeduh kopi hingga nilai kejujuran, amanah, dan pelayanan. Semua ini menjadi bekal untuk melangkah lebih jauh—mewujudkan usaha sendiri yang halal, berkah, dan bermanfaat.
Karena sejatinya, kemandirian bukan hanya soal berdiri di atas kaki sendiri, tapi juga tentang memberi manfaat untuk sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI