Mohon tunggu...
Annisa Ainur
Annisa Ainur Mohon Tunggu... Mahasiswa

Jika tidak ada bahu untuk bersandar, masih ada sajadah untuk bersujud.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Analisis Stilistika: Keindahan Bunyi melalui Aliterasi, Asonansi, dan Rima

5 Oktober 2025   09:28 Diperbarui: 5 Oktober 2025   09:32 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dalam kajian stilistika, aliterasi, asonansi, dan rima merupakan bagian penting dari analisis gaya bahasa yang menekankan aspek bunyi. Stilistika sebagai ilmu yang mempelajari gaya dalam bahasa dan sastra, tidak hanya mengamati makna leksikal suatu kata, tetapi juga memperhatikan bagaimana bunyi kata dapat membangun efek estetis dan emosional. Melalui aliterasi, penyair menggunakan pengulangan konsonan untuk menegaskan ritme dan kekuatan ungkapan, asonansi dengan pengulangan vokal menghadirkan nuansa musikal yang memperhalus suasana, sedangkan rima menjadi sarana untuk menyusun pola bunyi yang teratur dan indah. Dengan demikian, ketiga unsur tersebut dalam stilistika menunjukkan bahwa pemilihan dan pengaturan bunyi bukanlah sesuatu yang kebetulan, melainkan strategi estetik yang sadar dilakukan penulis untuk memperkuat pesan dan daya tarik karyanya.

Aliterasi (alliteration)

1. Definisi: Pengulangan bunyi konsonan yang sama pada awal kata atau suku kata dalam klausa/frasa/kalimat.

2. Ciri: biasanya berlokasi pada permulaan kata fokus pada konsonan (/b/, /s/, /k/).

3. Fungsi: memberi ritme, penekanan, musikalitas, atau memusatkan perhatian pada satu tema/konsep.

4. Contoh kata / frasa : Budi membawa buku besar. Pengulangan bunyi /b/: Budi bawa buku besar.

5. Analisis singkat: Dalam "Budi membawa buku besar", aliterasi /b/ membuat frasa terasa ritmis dan "padat", menonjolkan kata-kata yang bermula huruf B.

Asonansi (assonance)

1. Definisi: Pengulangan bunyi vokal yang sama dalam kata-kata berdekatan, tanpa memperhatikan konsonan.

2. Ciri: fokus pada vokal (/a/, /i/, /u/), bisa berada di awal, tengah, atau akhir suku kata. Tidak harus di awal kata seperti aliterasi.

3. Fungsi: menciptakan suasana musikal, atau menonjolkan mood tertentu (lembut, tajam tergantung vokal).

4. Contoh: Kuda mua tua berjalan. Banyak bunyi /u/ pada kuda, mua(tua?) (contoh disederhanakan untuk menonjolkan vokal /u/). Lebih jelas dalam frase sengaja beresonansi: risuk rimu ringan. Pengulangan vokal /i/.

5. Analisis singkat: Bila fokusnya pada bunyi vokal yang berulang (misal. banyak /i/ atau /a/), itu asonansi efeknya berbeda dari aliterasi karena terasa "melodi" melalui vokal.

Dalam beberapa istilah, asonansi juga dipakai untuk menyebut rima vokal (rima yang hanya menyerupai vokal akhir).

Rima (rhyme / rima akhir & jenis-jenisnya)

1. Definisi umum: Persamaan bunyi pada akhir kata atau akhir baris puisi. Rima sering dipakai untuk menyusun pola bunyi (rima akhir baris).

Jenis jenis rima:

1. Rima sempurna / penuh (perfect/full rhyme): seluruh bunyi dari vokal terakhir ke akhir kata sama. Contoh: lama - sama - drama (semua mengakhiri bunyi "-ama").

2. Rima vokal / asonantal (assonant rhyme): hanya vokal akhir yang sama, konsonan setelahnya berbeda. Contoh: mimpi - hari (keduanya memiliki vokal akhir /i/ meskipun konsonannya berbeda).

3. Rima konsonan / konsonan (consonant rhyme): pengulangan konsonan akhir atau konsonan internal tanpa memperhatikan vokal. Contoh: pantai - pintai (pengulangan konsonan akhir /nt/).

4. Rima internal: rima terjadi di dalam satu baris (bukan hanya akhir baris).

5. Rima miring: bunyi akhir serupa tapi tidak serupa sempurna (biasa dipakai untuk efek modern).

2. Fungsi rima: memberi keteraturan musikal, memudahkan ingatan, menguatkan struktur poetik, menandai akhir unit makna. Contoh: malam - dalam (rima sempurna pada -alam).

3. Analisis singkat: rima biasanya dilihat pada akhir kata/baris, rima sempurna memberi suku kata akhir identik sehingga baris terangkai manis, rima asonansi lebih halus karena hanya vokal yang cocok.

Kesimpulannya

Aliterasi = konsonan berulang (sering awal kata). Contoh: Budi bawa buku besar.

Asonansi = vokal berulang (di dalam kata/antar kata). Contoh: kuda, muduh, rumah (pengulangan /u/).

Rima = persamaan bunyi akhir (vokal+konsonan atau hanya vokal). Contoh: lama - sama - drama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun