4. Contoh: Kuda mua tua berjalan. Banyak bunyi /u/ pada kuda, mua(tua?) (contoh disederhanakan untuk menonjolkan vokal /u/). Lebih jelas dalam frase sengaja beresonansi: risuk rimu ringan. Pengulangan vokal /i/.
5. Analisis singkat: Bila fokusnya pada bunyi vokal yang berulang (misal. banyak /i/ atau /a/), itu asonansi efeknya berbeda dari aliterasi karena terasa "melodi" melalui vokal.
Dalam beberapa istilah, asonansi juga dipakai untuk menyebut rima vokal (rima yang hanya menyerupai vokal akhir).
Rima (rhyme / rima akhir & jenis-jenisnya)
1. Definisi umum: Persamaan bunyi pada akhir kata atau akhir baris puisi. Rima sering dipakai untuk menyusun pola bunyi (rima akhir baris).
Jenis jenis rima:
1. Rima sempurna / penuh (perfect/full rhyme): seluruh bunyi dari vokal terakhir ke akhir kata sama. Contoh: lama - sama - drama (semua mengakhiri bunyi "-ama").
2. Rima vokal / asonantal (assonant rhyme): hanya vokal akhir yang sama, konsonan setelahnya berbeda. Contoh: mimpi - hari (keduanya memiliki vokal akhir /i/ meskipun konsonannya berbeda).
3. Rima konsonan / konsonan (consonant rhyme): pengulangan konsonan akhir atau konsonan internal tanpa memperhatikan vokal. Contoh: pantai - pintai (pengulangan konsonan akhir /nt/).
4. Rima internal: rima terjadi di dalam satu baris (bukan hanya akhir baris).
5. Rima miring: bunyi akhir serupa tapi tidak serupa sempurna (biasa dipakai untuk efek modern).