Mohon tunggu...
Annisa putriilhami
Annisa putriilhami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Pernikahan Dini saat Pandemic Covid - 19

29 September 2022   22:05 Diperbarui: 29 September 2022   22:29 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bayi  yang  dilahirkan  oleh  anak perempuan   yang   menikah   pada   usia   anak   memiliki risiko   kematian   lebih   tinggi,   dan kemungkinannya  dua  kali  lebih  besar  untuk  meninggal  sebelum  usia  1  tahun  dibandingkan dengan  anak-anak  yang dilahirkan oleh  seorang  ibu  yang  telah  berusia  dua  puluh  tahunan. 

Bayi yang dilahirkan oleh pengantin anak juga memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk lahir  prematur,  dengan  berat  badan  lahir  rendah,  dan  kekurangan  gizi.  Hal  ini berhubungan langsung perempuan menikah yang pada saat kehamilan dan persalinan masih berusia sangat muda,  ketika mereka  sendiri  memiliki  tingkat kekurangan  gizi  yang  lebih  tinggi  dan  tubuh mereka  belum  tumbuh  sempurna.  Ketika anak  perempuan  masih  dalam  proses pertumbuhan, kebutuhan gizi pada tubuhnya  akan bersaing dengan kebutuhan  gizi pada janinnya (Statistik, 2017).

Secara kesehatan reproduksi mereka, kehamilan  pada  usia  kurang  dari  17  tahun  meningkatkan risiko  komplikasi  medis, baik pada ibu  maupun  pada  anak.  Kehamilan  di  usia  yang  sangat muda  ini  ternyata  berkorelasi  dengan  angka  kematian dan kesakitan  ibu.  

Disebutkan  bahwa anak  perempuan  berusia  10-14  tahun  berisiko  lima  kali  lipat  meninggal  saat  hamil maupun bersalin dibandingkan  kelompok  usia  20-24  tahun,  sementara  risiko  ini  meningkat  dua  kali lipat  pada  kelompok usia  15-19 tahun.  Hal ini  disebabkan  organ  reproduksi  anak  belum berkembang  dengan  baik  dan  panggul  juga  belum siap untuk melahirkan.

Perkawinan  usia  anak  tidak  hanya  mendasari,  tetapi  juga  mendorong  ketidaksetaraan gender dalam masyarakat. Perkawinan usia anak dapat menyebabkan siklus kemiskinan yang berkelanjutan,  peningkatan  buta  huruf,  kesehatan  yang buruk  kepada  generasi yang  akan datang,  dan  merampas  produktivitas  masyarakat  yang  lebih  luas  baik  dalam  jangka pendek maupun jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun