Mohon tunggu...
Annisa Wahyu Dhiannawati
Annisa Wahyu Dhiannawati Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta MK Jurnalistik Cetak Annisa Wahyu Dhiannawati (12)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Satu Kata Ribuan Dampak : Yuk, Berbahasa dengan Benar, Baik dan Santun

25 September 2025   11:01 Diperbarui: 25 September 2025   11:01 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Di era digital saat ini, kita semakin dimudahkan dalam berkomunikasi. Cukup dengan mengetik dan mengirim pesan melalui gawai, pesan kita bisa langsung sampai kepada siapa pun, di mana pun. Namun, kemudahan ini juga membawa tantangan baru yaitu "bagaimana kita bisa tetap menjaga etika berbahasa di ruang digital?". Sayangnya, tidak sedikit dari kita yang tidak peduli. Bahasa dipakai sembarangan, kasar, bahkan mengandung ujaran kebencian. Padahal, bahasa adalah cermin kepribadian dan cerminan cara berpikir seseorang. Maka artikel ini ditujukan kepada seluruh pengguna media sosial dan ruang digital, terutama generasi muda, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang aktif berinteraksi di dunia maya.

Bahasa Indonesia memiliki aturan, baik dari segi ejaan, struktur kalimat, maupun tanda baca. Menggunakan bahasa yang benar bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap jati diri bangsa. Di era digital, penggunaan bahasa yang benar juga membantu menghindari salah paham karena pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas. Contohnya, menyusun kalimat dengan struktur yang runtut dan menggunakan kata yang tepat bisa membuat argumen lebih kuat dan mudah dipahami.

Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan untuk tujuan positif, membangun, dan bermanfaat. Di tengah banjirnya informasi di internet, kita perlu menjadi bagian dari arus positif. Jangan asal menyebarkan berita, jangan asal menanggapi. Pikirkan dulu "Apakah ini bermanfaat? Apakah ini akan membawa dampak baik bagi yang membaca?". Berbahasa yang baik berarti kita sadar bahwa setiap kata memiliki dampak.

Media sosial sering kali menjadi ajang debat dan adu argumen. Tak jarang, perbedaan pendapat berakhir dengan saling menghina dan menjatuhkan. Inilah pentingnya berbahasa dengan santun. Santun tidak berarti lemah atau takut. Santun adalah cara kita menyampaikan pikiran tanpa merendahkan orang lain. Menghormati bukan berarti setuju, tetapi sadar bahwa semua orang berhak dihargai. Sekali kita menulis dan menekan tombol "kirim" atau "unggah" kata-kata itu akan meninggalkan jejak digital. Maka, berpikirlah sebelum mengetik. Pilih kata yang tepat, gunakan kalimat yang baik dan jaga etika di era digital.

Mari kita mulai dari diri sendiri. Dalam setiap percakapan, tulisan, atau unggahan, usahakan untuk selalu menggunakan bahasa yang benar. Bahasa yang terstruktur dan sesuai kaidah akan membuat pesan kita lebih mudah dipahami oleh siapa pun yang membaca serta akan meminimalisir kesalahpahaman.  Selain itu, pilihlah bahasa yang baik yakni bahasa yang membawa makna positif, membangun, dan bermanfaat. Kata-kata yang kita gunakan seharusnya mampu memperkuat hubungan, memperluas wawasan, dan menyebarkan kebaikan. Kemudian tak kalah penting, gunakanlah bahasa yang santun. Santun dalam berbicara atau menulis mencerminkan kepedulian kita terhadap perasaan dan harga diri orang lain. Dengan bersikap santun, kita ikut menciptakan ruang digital yang aman, nyaman, dan penuh rasa hormat bagi semua orang.

Ayo, berbahasa yang benar, baik, dan santun di era digital!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun