Mohon tunggu...
Annis Mahmudah
Annis Mahmudah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Health 2019 Universitas Sriwijaya

Penulis Pemula~

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemberdayaan Masyarakat : Kampung KB Teluk Kemang

8 Maret 2021   13:05 Diperbarui: 8 Maret 2021   14:12 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

        Indonesia menjadi salah satu negara berkembang dengan banyaknya populasi penduduk didalamnya sehingga menempati urutan keempat di dunia setelah China. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi ini menjadi beban bagi Indonesia karena akan berpengaruh pada perkembangan bangsa. Ditambah dengan kualitas hidup atau kesejahteraan yang masih rendah menjadi persoalan bahkan penghambat dalam pembangunan nasional.

Salah satu bentuk pengendalian penduduk melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ialah dengan menyukseskan program Kampung Keluarga Berencana (kampung KB) di seluruh wilayah Indonesia. Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau yang setara, yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKB-PK) yang dilakukan secara sistemik dan sistematis. Terkait hal ini, ada beberapa hal yang melatarbelakangi dibentuknya Kampung KB, antara lain program KB yang tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya seperti pada era orde baru, penguatan program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat, mewujudkan cita-cita pembangunan Indonesia seperti yang tertuang dalam Nawacita “Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia” serta untuk mengangkat dan menggairahkan kembali program KB guna menyongsong tercapainya bonus demografi 2010 hingga 2030 mendatang.

Sejak dicanangkannya Kampung KB oleh Presiden RI (Bapak Ir. Joko Widodo) pada bulan Januari 2016 lalu, menjadikan program ini sebagai upaya pendekatan akses pelayanan keluarga berencana kepada keluarga kecil di desa atau kampung dalam aktualisasi  8 fungsi keluarga dan dibangun dengan menggunakan pendekatan budaya masing-masing daerah. Tujuan utama kampung KB adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Selain itu, Kampung KB juga meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dan pembangunan terintegrasi lintas sektor. Dengan demikian, kampung KB dapat dikatakan pula sebagai wahana pemberdayaan masyarakat.

Di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan, sudah terbentuk satu Kampung KB yang berada di Dusun Teluk Kemang. 

Gambaran Umum Wilayah

Kampung KB Teluk Kemang merupakan bagian wilayah Kelurahan Sungai Lilin yang terdiri dari 8 RW dan 42 RT, dan memiliki cakupan didalamnya meliputi RW 4, RW 5 dan RW 8  dengan jumlah RT sebanyak 14. Wilayah Kampung KB Teluk Kemang dengan luas kurang lebih 3 Ha adalah lahan rawa, pertanian, perkebunan, nelayan, perdagangan, buruh dan karyawan. 

            Sebagai dusun yang berlokasi di Daerah Aliran Sungai (DAS), penduduknya padat, kemiskinan tinggi, kesertaan ber-KB rendah, maka dengan adanya kriteria syarat Kampung KB tersebut pada November 2017 Kampung KB Teluk Kemang di bentuk dan di launching beberapa hari kemudian oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel dan Sekda Kabupaten Musi Banyuasin sekaligus diresmikan Rumah Dataku. Sekretariatnya diletakkan di RW 08 kelurahan Sungai Lilin berdasarkan pertimbangan akses jalan.

Launching Kampung KB Teluk Kemang 2017
Launching Kampung KB Teluk Kemang 2017

Implementasi Program

         Kehadiran Kampung KB di Teluk Kemang diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. Peningkatan kualitas hidup keluarga dan masy Dusun Teluk Kemang menjadi pencapaian tujuan terselenggaranya Kampung KB terutama dalam hal mengurangi jumlah penduduk dan kemiskinan serta meningkatkan kesertaan penduduk dalam mengakses layanan KB.  Disamping itu, adanya KKB Teluk Kemang juga direncanakan untuk meningkatkan partisipasi warga dalam sektor lain di luar lingkup pengendalian penduduk (KB dan Reproduksi) seperti keagamaan, pendidikan, ekonomi, perlindungan & kasih sayang, sosial budaya dan pembinaan lingkungan. Semua sektor itu dipegang oleh masing-masing orang yang menjabat di kepengurusan Kelompok Kerja (POKJA) KKB Teluk Kemang.

         Sasaran kegiatan yang menjadi subyek dan obyek dalam pelaksanaan kegiatan operasional pada KKB Teluk kemang selain keluarga, Pasangan Usia Subur (PUS), lansia, dan remaja juga keluarga yang memiliki balita, keluarga yang memiliki remaja dan keluarga yang memiliki lansia. Sementara, sasaran sektoral disesuaikan dengan bidang tugas masing-masing yang pelaksananya adalah Lurah, PKB, Petugas lapangan sektor terkait, TP PKK, kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam hal ini PPKBD dan subnya, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan kader pembangunan lainnya.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan Kampung KB Teluk Kemang, yaitu Pertemuan Pokja Kampung KB, Lokakarya mini, pertemuan operasional ketahanan keluarga berbasis Poktan, Pertemuan forum musyawarah di KKB, pelayanan KB, pembinaan BKB, BKR, BKL, UPPKS, dan PIK Remaja. Dilakukan juga Posyandu dan Pelayanan KB rutin setiap bulannya pada tanggal 7.  

Posyandu Kampung KB Teluk Kemang
Posyandu Kampung KB Teluk Kemang

Forum Musyawarah 2019
Forum Musyawarah 2019

Evaluasi Program

         Berdasarkan data statistik selama satu tahun setelah diadakannya kegiatan Kampung KB Teluk Kemang, yakni pada tahun 2018, ditunjukkan persentase partisipasi keluarga dalam Poktan (kelompok Kegiatan) dan besaran jumlah penduduk yang PUS/tidak ber-KB dan PUS/ber-KB . Ada sekitar 13 % yang mengikuti kegiatan BKB dari 237 keluarga yang memiliki balita, sekitar 19 % yang mengikuti BKR dari 149 keluarga yang memiliki remaja, dan sekitar 30% yang mengikuti BKL dari 64 keluarga yang memiliki lansia. Kemudian untuk besaran jumlah dari 278 jiwa penduduk yang merupakan PUS namun tidak Ber-KB paling banyak yaitu 118 orang yang ingin segera memiliki anak, 71 orang yang ingin memiliki anak kemudian, 47 orang yang tidak ingin anak dan paling sedikit bagi yang sedang hamil yaitu sebanyak 42 orang. Sedangkan bagi yang PUS dan ikut serta Ber-KB diketahui bahwa dari 714 jiwa penduduk, 9 orang yang memilih memakai IUD, 106 orang yang memakai implant, 246 orang yang memakai pil dan paling banyak pada mereka yang memilih memakai suntik yaitu 352 orang.

          Dari data tersebut, progress kegiatan Kampung KB Teluk Kemang untuk kategori awal sudah cukup baik. Bahkan, saat ini Kampung KB Teluk Kemang menjadi Kampung Percontohan di wilayah Kecamatan Sungai Lilin. Namun, program ini masih perlu untuk dikembangkan dan ditingkatkan untuk saat ini dan ke depannya. Hambatan yang terlihat dari kegiatan observasi dan keterangan dari narasumber terkait adalah masih kurangnya partisipasi masyarakat baik sebagai peserta maupun sebagai kader kegiatan. Selain itu, kurangnya pengetahuan masyarakat akibat kurang efektif atau tidak sampainya sosialisasi program kegiatan secara merata kepada setiap keluarga. Sehingga tidak semua wargabisa menjangkau setiap kegiatan yang ada. Hal ini bisa juga disebabkan karena minimnya komunikasi informasi dari setiap pengurus RW dan cakupan warga yang cukup meluas. Belum lagi, disaat kondisi pandemi Covid-19 yang menjadikan beberapa kegiatan lapangan terhambat. Oleh karena itu, untuk mengatasinya diharapkan solusi terbaik dan peran pemerintah atau pemangku kebijakan kepentingan serta badan/lembaga terkait di wilayah Kampung KB Teluk kemang berkoordinasi dan kerjasama dengan masyarakatnya untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui KKB ini agar lebih optimal.

Daftar Pustaka

Bachtiyar, Nosa Arigi dan Sri Wibawani. Implementasi Program Kampung Keluarga Berencana Di Dusun Ambeng-Ambeng Desa Ngingas Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. FISIP, UPN Veteran, Jawa Timur. (Hal.13-26) 

BKKBN. Kampung KB. Kampung KB sebagai Wahana Pemberdayaan Masyarakat. Tentang Program. 

Rachmarani, Inggit. 2018. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kampung KB: Studi Deskriptif Program Kampung KB Di Desa Mertasinga Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Universitas Pendidikan Indonesia. (Bab I : Hal 1-9)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun