Pernahkah Anda terpikir untuk membuka bisnis rumahan?Saya pernah. Bahkan, saya sempat mencoba beberapa usaha kecil-kecilan bersama teman maupun sendiri. Berawal dari kebutuhan, berlanjut menjadi pengalaman berharga yang membentuk impian bisnis jangka panjang saya.
Awal Langkah: Kursus Rumahan
Ketika saya baru menikah, saya membuka kursus belajar di rumah untuk anak-anak tetangga dan teman. Saya mengajar calistung (membaca, menulis, berhitung) dan beberapa mata pelajaran SD. Suatu kebanggaan tersendiri karena saya bahkan sempat mempekerjakan dua guru untuk membantu. Namun, saat kehamilan pertama datang, saya harus berhenti. Meski singkat, pengalaman ini begitu membekas.
Masa Pandemi: Inovasi dan Kreativitas Tumbuh
Pandemi mengubah banyak hal. Mengajar daring dari rumah membuat saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget dan media sosial. Dari sinilah ide-ide baru muncul.
Salah satunya, saat saya hendak membeli ikan teri secara online. Tante saya menyarankan membeli dari daerah penghasil terbaik. Karena ongkos kirimnya cukup mahal, saya berpikir, "Bagaimana kalau saya beli sekalian untuk teman-teman juga?" Saya promosikan lewat media sosial dan ternyata banyak yang tertarik. Sejak itu, saya menjadi reseller ikan teri dan produk laut yang diasinkan. Saya mulai menyadari bahwa saya punya kemampuan di bidang pemasaran. Kepercayaan diri saya meningkat.
Tak lama setelah itu, adik saya yang tinggal di luar kota menawarkan produk masker-topi yang unik dan aman dipakai. Saya menjualnya secara online dan pembelinya datang dari berbagai kota, termasuk teman-teman SMA saya. Usaha ini cukup laris selama pandemi.
Kolaborasi Thrift Fashion
Salah satu momen yang paling saya nikmati adalah saat saya dan teman guru saya membuka bisnis thrift fashion online selama masa pandemi. Kami berbagi tugas, memotret produk, menulis caption menarik, dan belajar diksi dari pebisnis fashion serta desainer. Penjualan kami cukup bagus, meski akhirnya bisnis ini harus berhenti ketika kami kembali bekerja secara tatap muka. Ritmenya tak lagi sama.
Mimpi yang Menyatu dengan Panggilan Jiwa
Setelah melewati berbagai fase, saya menyadari bahwa bisnis yang paling sesuai dengan diri saya adalah rumah belajar untuk anak-anak usia TK dan SD. Selain relevan dengan profesi saya sebagai guru, saya merasa terpanggil untuk membentuk karakter anak-anak, terutama mereka yang orang tuanya sibuk bekerja.