Pada kesempatan kali ini kami yang terdiri dari lima orang sepakat melaksanakan program pengadian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) di Universitas Muhammadiyah Malang. Guna mengganti program KKN, karena terhalang situasi pandemic yang belum usai dan belum ada kejelasan kapan pandemic ini berakhir maka dari itu dengan keadaan sedemikian rumit kita dituntun untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. pada kesemptan kali ini kami yang beranggotakan lima orang terdiri dari Fauzan Rois A, Reza Istiqomah, Velsa Valla, Ilham Arya, Annas Rizky sepakat melaksanakan pengabdian masyarakat di Dusun Gerdu Desa Tulungrejo Kec. Bumiaji Kota Batu. Kami memilih dusun ini karena ada beberapa hal yang sangat potensial dan bisa dikembangkan menjadi desa wisata dan ekonomi kreativ, di Dusun Gerdu sendiri terdiri dari beberapa RW salah satunya adalah RW. 17 yang mana di sini ada yang namanya KPRL (Kegiatan Perkarangan Pangan Lestari ) yang mana disini masyarakat secara suka rela bergotong royong memanfaatkan lahan kosong untuk di tanami sayuran dan buah-buahan yang bisa di manfaatkan masyarakat sekitar secara gratis.
Mengingat jumlah anggrek di alam semakin dikit dan tumbuh kembangnya membutuhkan waktu lama, Pak Jo dan masyarakat sekitar mulai berinisiatif melakukan riset untuk membudidayakan anggrek. Disini Pak Jo menunjuk Pak Faris sebagai kepala peneliti dan pengembangan budidaya anggrek dan juga difasilitasi laboratorium anggrek guna menunjang aktivitasnya. Semantara ini jenis anggrek yang berhasil dikembangkan yaitu jenis Anggrek Bulan, dari situ masyarakat mulai menyadari akan potensi anggrek ini dan semakin luasnya informasi keberadaan anggrek di RW 17 ini dan kunjungan wisatawan yang terus meningkat maka masyarakat dan perangkat pemerintah setempat bergotong royong mengembangkan RW 17 Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu, untuk dijadikan destinasi wisata "Kampung Anggrek Mandiri". Besar harapan dari masyarakat sekitar dan terutama untuk Pak Jo agar keberlangsungan kampung anggrek ini terus berkembang dan dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar seacara keseluruhan dan tanaman anggrek yang menjadi tumbuhan endemik ini bisa dikenal oleh masyarakat dan meningkatkan kepedulian untuk menjaga alam agar tetap lestari dan bisa di nikmati oleh anak cucu kita kedepannya.
Sekian dari saya bila ada kata dalam penulisan, saya sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan dan jauh dari kata sempurna mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terimasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI