Mohon tunggu...
Ana Yunitasari
Ana Yunitasari Mohon Tunggu... Lainnya - Penggemar kata dan suara yang bermakna

Melangkah dengan Bismillah, untuk Lillah , mengharap berkah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Trenggalek di Mata Perantau

3 Agustus 2020   16:17 Diperbarui: 3 Agustus 2020   16:36 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tiada tempat yang tak penuh kenangan kecuali tempat masa kecil di kampung halaman" (Gumam Perantau)

Salam dari tuan rumah Trenggalek. Readers sudah tahu Trenggalek belum? Trenggalek salah satu kawasan yang identik dengan keindahan jejeran pegunungan yang menawan, Jawa Timur menjadi Provinsinya, tepat di sebelah timur dengan Tulungagung, sebelah barat dengan Pacitan, dan sebelah selatan dengan Samudera Hindia .

Trenggalek punya apa saja ? Banyak, karya wisata Trenggalek yang begitu mempesona, dari sisi karya wisatanya Trenggalek punya aneka ragam tempat wisata seperti Pantai Cengkrong yang asyik buat nongkrong, pantai Blado Munjungan yang sangat menawan, Goa Lowo Watulimo yang sangat memukau, Pantai Prigi yang memikat hati, Pantai Mutiara yang elok tiada tara, dan karya alam lainnya yang tak kalah indah. 

Tau ciri khas makanan Trenggalek? Semoga hasratmu tak akan lapar jika pena ini menulis makanan dari Trenggalek, iya ciri khas makanannya ada kripik tempe, alen-alen, sale pisang, kue manco, nasi gegog, ayam lodho, gethuk, mendut, naga sari, dan masih banyak lagi yang tak mungkin akan disebut satu-satu, serta buah dari alam yang sangat beragam, ada durian, salak, rambutan, pisang, manggis, kelapa, dan aneka buah lainnya.

Mungkin dengan adanya suguhan itu semua benak dan pikiranmu akan selalu sayang dengan Trenggalek bukan? Namun jika jiwa mengaku tuan rumahnya tapi dirimu tak menengoknya karena mungkin berada di luar kota dan pastinya jarang pulang. 

Apa dirimu lupa dengan Trenggalek? Apa dia sudah tidak lagi asyik? Apa memang sudah nyaman di kota orang? Apa juga akan lupa dengan segala kenangan? 

Bukan itu semua, lalu apa? Iya karena pergi darinya bukan berarti ingin melupakannya, menjauh darinya bukan berarti ingin melepasnya, lalu karena apa? Karena memang waktu yang belum merestui untuk mengunjungi kembali, keadaan yang belum bisa dipaksakan untuk mempertemukan, dan mungkin hanya tinggal kerinduan yang tersisa dalam angan karena jarak yang sedang memisahkan .

Memang berada di tempat masa kecil itu adalah salah satu hal yang nyaman, menyenangkan dan penuh kenangan, apalagi bersama lingkungan yang sudah akrab dengan kita, namun itupun juga akan berlalu ketika diri menginjak dewasa dan jika memang takdir mengizinkan untuk menjauh dari tempat yang di cinta, bukan berarti ingin melupakan segala hal kenangan di tempat itu tadi, ada kalanya mengambil jalan untuk keluar dari zona nyaman karena mungkin memang itu sudah menjadi pilihan dan pasti dibalik itu semua ada segenggam impian yang ingin diwujudkan.

Tapi ingat, berapapun jauh kaki melangkah, semua tak akan indah tanpa awal di dimana raga dibesarkan di tempat yang penuh dengan sejarah, sejauh apapun diri lari ke penghujung geografi, jangan sampai lupa dengan tempat yang menjadi sanksi saat diri mulai memijakkan bumi.

Dear perantau, ingatlah bahwa kenangan dan kampung halaman bukan untuk dilupakan namun jadikanlah sebagai jalan untuk mengambil suatu pelajaran serta pengalaman dan juga perbaikan untuk menggapai keindahan di masa depan. Jiwa seorang perantau akan tetap bersama di tempat masa kecilnya, meskipun raga sedang menjauh darinya.

Belum pulang bukan berarti tidak sayang, karena semua akan kembali pulang pada waktunya, teruskan untuk melangkahkan kaki dan kembali membawa perubahan serta kebahagiaan bagi mereka yang sedang menanti. Semangat selalu untuk harimu meski kerinduan kerap menggandrungi waktumu, berbahagialah dan nikmatilah untuk proses yang kau pilih saat ini meski jarak sedang memisahkan sementara dengan tempat dan orang-orang yang dicintai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun