Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Negeri Pemuja Ijazah

13 Mei 2016   14:05 Diperbarui: 14 Mei 2016   03:25 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negeri Pemuja Ijasah, sumber gambar: sindonews.com

Berikut percakapan antara penulis dengan seorang ibu beberapa bulan yang lalu :

P : "Bu, nanti anaknya setelah lulus SD, lanjut SMP kan?"

Ibu  : "Oo, engga non, kan sekarang sudah ada Kejar Paket B, ikut itu saja, jadi bisa sambil bekerja, setelah B nanti ikut C "

P : "Lho kok ga lanjut sekolah kenapa bu?"

Ibu : "Ya kan sama saja, nanti setelah Kejar Paket C juga bisa lanjut kuliah kok, jadi untuk apa smp-smu reguler,  lebih enak langsung praktek kerja, dapat duit."

P : "Haaa?", keren juga nih pemikiran si Ibu, kata penulis dalam hati.

P : "Kejar Paket B itu sekolah setiap akhir minggu ya Bu? Selama 3 tahun?"

Ibu : "engga perlu non, hanya 6 bulan, masuk boleh, ga masuk juga boleh, yang penting ikut ujiannya, malah ujian kalau bayar  lebih juga ga perlu ikut non, nanti ada yang menggantikan hadir untuk ujian"

P : "Dobel Haaa???"

Percakapan sesungguhnya lebih panjang, tetapi intisarinya adalah seperti diatas. Apakah benar praktek di lapangan banyak yang seperti itu? Penulis bukan surveyer, ini hanya sharing pengalaman percakapan yang pernah terjadi, silakan dicek sendiri di lapangan bagaimana.

Percakapan diatas mencerminkan pemahaman seorang Ibu yang tinggal di desa dan mungkin saja mewakili apa yang dipahami masyarakat kita saat ini (khususnya ekonomi lemah):

  • Kerja lebih penting dari sekolah (bukan hanya karena faktor ekonomi, tetapi juga faktor tidak jelas manfaatnya?)
  • Ijasah lebih penting daripada proses belajarnya
  • Budaya suap merajalela di dunia pendidikan kita
  • Apakah sangking kurang berkualitasnya smp-smu reguler di negeri ini, sampai seorang ibu di desa menganggap smp-smu bisa diskip alias dilewatkan dan bisa langsung kuliah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun