Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ironi Seorang Afi dan Agama Kasih

4 Juni 2017   11:52 Diperbarui: 5 Juni 2017   06:51 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Afi Nihaya Faradisa, sumber gambar : tribunnews.com

Afi hanya seorang remaja yang menulis status di TIMELINE (diary online) dia sendiri, suka-suka dia donk mau nulis apa di timeline dia sendiri, kenapa kita ORANG LUAR tiba2 rame mengomentari dan menghujat dia???

Hahaha, lucu aja sih, begitu nganggurnya sampai menelusuri semua postingan status seorang anak remaja untuk dicari mana yang plagiat, sekali lagi ini di TIMELINE dia sendiri, bukan publikasi resmi.

Daripada ngurusin postingan timeline seorang anak remaja, lebih baik urusin tuh tokoh reformasi yang mem”plagiat” cara korupsi orba melalui yayasan, telusuri rekening yayasan tersebut dari awal berdiri sampai sekarang, dananya kemana saja. Berani? Hahaha..

IRONI AGAMA KASIH

Dan yang paling miris, tulisan yang di”plagiat” itu ternyata berjudul AGAMA KASIH.

Afi sedang menyebarkan bahwa agamanya adalah agama kasih.

Tapi di saat yang bersamaan, ribuan orang yang membully dia justru berasal dari “agama kasih” tsb.

Afi yang menyebarkan kasih sesuai ajaran agamanya, malah dianggap murtad, plagiat, dst. 

Di lain pihak, seorang pemuka agama yang terang-terangan menghina pancasila, menghina agama lain, mendoakan yang buruk-buruk untuk umatnya sendiri yang berpilihan politik beda, menebar kata-kata kebencian dan hujatan, justru dijadikan pahlawan.

Membingungkan bukan? Benarkah ada kasih di agama tersebut?

Bila ironi ini tetap berlanjut, maka jangan salahkan orang lain bila Afi dan afi-afi lainnya suatu saat nanti menjadi kecewa dengan “warisan”nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun