Mohon tunggu...
Nina Najwa
Nina Najwa Mohon Tunggu... -

saya cantik ceria sepanjangg harii

Selanjutnya

Tutup

Catatan

“Menganggap Kecil 100 Rupiah Satu Juta Melayang”

8 Februari 2014   22:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:01 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hari ini tepat pada hari senin 03 Feb. 14, kejadian yang tak pernah saya duga sebelumnya menimpa saya, kehilangan sebah dompet beserta seluruh isinya, entah karena keteledoran saya, atau memang sengaja jatuh dijalan, karena pada siang itu saya bersama seorang teman saya keluar dari kamar kos sekitar pukul 13.00 siang, sengaja saya hanya membawa sebuah dompet tanpa membawa tas. Saya bersama teman saya pergi keluar untuk menyelesaikan perlengkapanberkas berkas yang harus dipenuhi sebelum menuju ujian proposal, jadi setelah membayar beberapa lembar berkas yang telah difokopi, saya memberikan uang 500 rupiah dan uang tersisa 100 rupiah, namun saya tidak segera memintanya dan mas yang memfotokopi juga tidak segera memberikan uang kembalian tersebut, namun ketika kita saling pandang kemudian saya dengan ceplosnya mengatakan” ga usa deh mas Cuma 100 aja” langsung dengan segera saya meninggalkan tempat fotokopian dan mengatakan pada teman saya yang menunggu diluar, “lapo ngenteni duek 100 aku “(ngapain saya menunggu hanya uang 100 rupiah) perkataan tersebut langsung saja tanpa saya sadari terucap dari bibir saya, namun sedikit saya sadari dari hati saya kalau perkataan tersebut bernada menyepelekan dan meremehkan, namun saya acuh dan ingin segera melanjutkan tujuan ingin makan, di sebuah tempat yang lumayan jauh dari kampus dan tempat fotokopian tadi. Dompetpun saya letakkan di jok saku depan

Setelah lama sepeda saya melaju , saya bertemu dengan mas mas fakultas yag biasa saya sapa setiap kali bertemu, entah kenapa pada saat itu jarak kami agak jauh dan jika disapa dengan nada rendah mungkin tidak akan terdengar dan posisi kamipun di pinggir jalan dan ramai kendaraan, tapi tidak tahu kenapa saya ingin berteriak menyapa , setelah kita saling sapa saya segera melajutkan perjalanan karena memang ada mobil jazz melintas tepat di belakang sepeda yang saya kendarai,mengklakson dan mengagetkan saya, segera saya minggir dan melaju kencang sambil tertawa lepas, entah apa maksudnya.

Tidak lama kemudian hp saya di saku celana bergetar karena ada panggilan masuk, dan saya ingin segera mengangkatnya, padahal saya sadar dan tahu kalau posisi saya masih dalam keadaan menyetir dan kondisi jalan juga ramai, entah kenapa saya tidak menghiraukannya. Tepat di perempatan tong depan lapangan merjosari saya tersadar karena ketika hendak meletakkan hp di saku depan sepeda, tadinya yang ada dompet saya disitu ternyata kosong dan saya kaget “ loh kemana dompet saya, tadinya disini”? segera saya menepi dan berhentitetap masih terheran heran dan bertanya tanya kemana yaa ? jatuh dmana? Teman saya pun juga ikut bingung dan bertanya tanya dan meminta saya untuk kembali pada sepanjag jalan yang tadi kita lewati, namun tetap nihil setelah berputar melintas jalan yang kita lalui tadi, cepat dan tetap tidak percaya,,sambil tak henti saya berfikir tentang omongan saya di tempat fokopian tadi sepelenamun sebenarya sangat sayang jika diucapkan dan lebih baik tidak diucapkan, yang hanya menganggap kecil uang 100 rupiah, dan tetap tidak percaya masak hanya karena sepenggal kata sepele seperti itu, cepat sekali tuhan membalikkan omongan saya dengan langsung dan cepat dalam hitungan menit kejadian menimpa saya yang harus merelakan satu juta melayang berserta kartu kertu penting di dalamnya yang jauhh lebih besar nilai dan kegunaannya dibandingkan hanya dengan uang 100 rupiah yang menurut fisiknya kecil tak berarti, namun sebenarnya perlu kita sadari tanpa sesuatu yang kecil, suatu yang besar pun takkan pernah ada, uang 100 rupiah jika tidak ada maka nilai 1000, bahkan jutaan takkan pernah ada, apapun maksud dari peristiwa tersebut, entah akibat dari perkataan saya, ataupun memang murni kecelakaan dan keteledoran saya, yang terpenting itu semua adalah peringatan besar dan penuh makna. Subhanalloh,, dan tetap masih mencoba mengikhlaskan dan tidak terlalu menyesali kejadian di siang tadi, namun banyak makna dan hikmah yang memang harus kita ambil, yang jelas semua yang terjadi di siang ini adalah sebuah peringatan besar dan bermakna, untuk lebih berhati hati dalam bertindak, berkata, berucap, dan memandang sesuatu. Perlu kita ketahui juga, segala keburukan yang menimpa kita itu adalah murrni kesalahan kita sendiri, dan jika kita mendapati kebaikan apapun itu bentuknya, itu murni dari tuhan, dan sebuah peringatan pula agar lebih berhati hati pula dalam meletakkan sesuatu yang berharga, tempatkan dompet dengan layak dan aman Meski kita sadari jarak yang kita tempuh dekat, namun seaman apapun dompet kita dalam pengawasan kita, jika kita letakkan di tempat yang tidak aman tetap hal tersebut adalah bahaya, dan bisa jadi akan sangat merugikan dan menyusahkan kita,karena ketika kita mengendarai motor maka fokus kita adalah satu dan penuh konsentrasi dalam mengendarai agar kita selamat, namun apakah kita fokus dengan dompet kita yang di saku depan, namun jika tanpa kita sadari jatuh atau tanpa kita sadari diambil orang dengan cepat, saat kita masih mengedarai, lalu apa yang akan kita lakukan jika semua itu terjadi? Maka dari itu lebih baik kita mencegah dan waspada dengan lebih berhati hati dalam meletekkan dan mengamankan barang beharga kita.

Dan perlu kita ingat , tidak perlu kita terlalu menyesali keteledoran kita sebaiknya segera kita ambil hikmah dari semua peristiwa yang terjadi dan segera memohon ampun, dan lebih berhati hatidalam menjalani ke depannya. Sesulit dan seribet apapun kita setelah kehilangan barang berharga kita, yang mengaharuskan kita mengurus kartu kartu penting ke polisi, namun semua jika kita lewati dengan sabar dan ikhlas, semua akan terlewati dengan baik. Dan sampai saat ini saya tetap berharap dan semoga tuhan menghendaki, tidak menutup kemungkinan apa yang masih mejadi hak saya semua akan kembali pada saya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun