Perlu diingat bahwa ODD masih orang yang sama. Jadi, jangan memperlakukan mereka secara berbeda hanya karena menderita demensia.
Di bawah ini adalah 5 langkah yang dapat Anda lakukan sebagai dukungan pascadiagnosis bagi seorang ODD. [3]
Pertama, bantu mereka mengingat sesuatu
ODD bisa menjadi lupa lebih sering dari sebelumnya. Mereka bisa lupa nama orang meskipun sering bertemu.
Mereka sering melupakan hal-hal penting namun mengeluh lupa hanya jika ditanya. Ketika ditanya hal apa yang dilupakan, mereka tidak dapat memberi contoh.
Untuk membantu mereka mengingat tanggal dan peristiwa penting Anda dapat menggunakan monthly planner. Catatan kecil pada post it seperti “salad untuk makan siang ada di kulkas” dapat membantu mereka mengingat tempat menyimpan sesuatu.
Seorang teman bercerita tentang ayah mertuanya yang menderita demensia. Meskipun tinggal serumah dengan anak, menantu, dan cucu, sang ayah mertua sering lupa nama-nama anggota keluarganya.
Untuk membantu kakek mereka mengingat nama-nama anggota keluarga, anak-anak teman saya secara bergantian menemani sang kakek melihat-lihat album foto. Selain untuk mengingat nama, kenangan indah yang terekam dalam foto diharapkan dapat membuat sang kakek merasa bahagia.
Kedua, dengarkan mereka dengan penuh empati
ODD sering kesulitan menemukan kata yang tepat saat berbicara. Mereka sering mengalami perubahan mood yang tidak dapat diprediksi.
Diperlukan kesabaran saat mendengarkan mereka, karena ODD sering bicara berulang-ulang tentang hal yang sama. Dengarkan dengan penuh empati dan jangan memotong pembicaraan mereka.
Ketiga, berbicaralah dengan penuh kasih
Teman saya selalu mengingatkan anak-anaknya agar berbicara dengan perlahan dan tenang saat berkomunikasi dengan kakek mereka. Di tengah semua kesibukan, dia dan suaminya berusaha agar dapat makan malam bersama ayah mertua dan anggota keluarga lainnya.
“Kebersamaan dalam doa sebelum makan, adalah momen berharga di mana ODD merasa dikasihi oleh anggota keluarga.” Cerita teman saya. “Kami juga berusaha melakukan kontak mata, mengomunikasikan kasih lewat tatapan kami.”