Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Ayah Bunda, Ini 5 Kiat Cerdas Menetapkan Batas

3 November 2020   05:00 Diperbarui: 7 November 2020   17:56 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu sedang memarahi anaknya (Love photo created by peoplecreations - www.freepik.com)

Pertama, tanggung jawab atas penampilan dan kebersihan dirinya sendiri. Biasakan mengajar anak menjaga penampilan dan kebersihan diri. Anak perlu diberi pemahaman bahwa jika dia merawat kebersihan diri dan selalu tampil rapi, itu berarti dia menghargai dirinya sendiri. Tidak ada salahnya membiarkan anak perempuan Anda belajar berdandan.

Kedua, tanggung jawab ikut ambil bagian dalam pekerjaan rumah tangga. Jika anak Anda masih balita, biarkan dia menyimpan sendiri mainannya. Biarkan dia  membawa peralatan makan ke dapur setelah selesai digunakannya. Untuk anak yang lebih besar, bolehlah beri dia kesempatan membantu membersihkan rumah dan mencuci piring.

Biarkan Anak Mencari Solusi

Ilustrasi anak bermain (Education photo created by freepik - www.freepik.com)
Ilustrasi anak bermain (Education photo created by freepik - www.freepik.com)

Apa reaksi umum orang tua ketika anak mengalami kesulitan entah dalam bermain atau belajar? Reaksi umum adalah secara spontan ingin menolong, betul? 

Ada kalanya orang tua menyadari bahwa lebih baik memberi anak kesempatan mencari solusi sendiri, namun tetap saja dia akan mengawasi si anak dengan sedikit tidak sabar dan khawatir. Bukankah begitu?

Barrie Gillies mengingatkan para orang tua agar jangan mencoba memperbaiki semuanya. Beri anak kesempatan untuk menemukan solusi sendiri. Ketika Anda dengan penuh kasih mengakui rasa frustrasi seorang anak tanpa segera bergegas menyelamatkannya, Anda mengajari dia kemandirian dan ketahanan.

Ingatlah Bahwa Disiplin Bukan Hukuman

Ilustrasi ibu sedang memarahi anaknya (Love photo created by peoplecreations - www.freepik.com)
Ilustrasi ibu sedang memarahi anaknya (Love photo created by peoplecreations - www.freepik.com)

Anak yang berperilaku buruk tentu membuat orang tua kesal. Namun, perlu diingat bahwa disiplin bukanlah hukuman. Anak yang dihukum tanpa diberi penjelasan akan merasa sangat marah, dan hal ini tidak baik bagi perkembangan psikologisnya.

Saat anak berperilaku buruk, orang tua perlu mengoreksi kekeliruan perilaku tersebut, tanpa mengabaikan emosi anak. Biarkan anak mengungkapkan emosi dan bantu anak mengatur emosi tersebut.

Untuk mendisiplinkan anak, ajak mereka menetapkan batasan-batasan. Yakinkan anak bahwa batasan-batasan tersebut berguna untuk kenyamanan bersama. Hendaknya orang tua memberi contoh kepatuhan terhadap batasan-batasan yang telah ditetapkan.

Mengajarkan disiplin pada anak bukanlah paksaan, melainkan merupakan penerapan kebiasaan yang positif. Menegakkan batasan berarti mengajari anak-anak bagaimana berperilaku di dunia dan membantu mereka menjadi kompeten, peduli, dan memegang kendali.

Fokus Pada Hal Penting Saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun