Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menantu dari Indonesia Ini Sangat Disayang Mertua Turki

25 Agustus 2020   01:24 Diperbarui: 28 Agustus 2020   05:51 3677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Göktuğ dan Ria


Saat pertama bertemu Göktuğ Türkdemir di Korea, Ria Davita mungkin tak mengira bahwa pria Turki tersebut suatu ketika akan menjadi suaminya. Namun, seperti kata para bijak, jodoh adalah misteri Ilahi. 

Göktuğ mengaku jatuh cinta pada Ria pada pandangan pertama. Pertemuan pertama mereka terjadi tanpa sengaja di Seoul National University, Korea.

Menurut cerita Ria, saat itu mereka berpapasan di kampus. Ria sedang berjalan sendiri dan Göktuğ bersama teman-temannya. Di antara teman-teman Göktuğ tersebut, ada teman Ria, sama-sama asal Indonesia.

"Ria memang asal Indonesia, tetapi dia seorang Katolik." informasi dari teman tersebut tidak menyurutkan keinginan Göktuğ untuk mengenal Ria lebih dekat. Teman-teman mereka kemudian mengatur agar mereka dipertemukan dalam pesta ulang tahun seorang teman, dan di sana mereka berkenalan secara langsung.

Cinta Yang Menyatukan Perbedaan

"Awalnya aku tidak terlalu berharap bahwa hubungan kami akan sejauh ini. Ada banyak perbedaan di antara kami. Pertama, kami tidak seiman. Lalu, sebagai orang Indonesia dari etnis Tionghoa, budaya kita sangat berbeda dengan budaya Turki."

"Belum lagi masalah bahasa. Memang kami berdua berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Tetapi, berapa banyak anggota keluarga besar kita yang tidak dapat berbahasa Inggris dan hanya bisa berbahasa Indonesia? Orang Turki pun, sangat sedikit yang dapat berbahasa Inggris." Cerita Ria.

Sejak awal, fakta bahwa mereka tidak seiman menjadi pembahasan serius.

"Kami mendiskusikan secara terbuka tentang mengapa Islam mengajarkan begini, mengapa Katolik mengajarkan begitu. Dan kami sampai pada kesimpulan bahwa iman adalah urusan hati masing-masing pribadi yang tidak dapat dipaksakan. Jadi kami sepakat bahwa dalam hal agama, kami akan saling menghargai dan menerima perbedaan." Lanjutnya.

Göktuğ dan Ria beruntung memiliki keluarga yang menghargai toleransi. Tidak sulit bagi mereka berdua untuk mendapatkan restu dari masing-masing keluarga. Setelah 8 tahun berpacaran, akhirnya mereka memutuskan untuk membangun bahtera rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun