 Pendidikan merupakan suatu aspek penting dalam mengembangkan diri manusia sebagai jembatan demi meningkatkan pengetahuan. Rangkaian kegiatan serta komponen proses pembelajaran yang ada di sekolah tentunya memberikan berbagai fasilitas serta alat sebagai pendukung dalam proses pembelajaran. Seperti halnya bahan ajar yang sudah tak asing lagi di dengar di kalangan lingkungan sekolah atau pendidikan.
 Bahan ajar merupakan salah satu komponen penting yang ada di dalam proses pembelajaran. Bahan ajar sendiri merupakan seperangkat alat atau sarana pembelajaran yang di dalam nya berisi materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, serta cara mengevaluasi yang didesain dengan menarik dan sistematis sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
 Seorang pengajar atau pendidik tentunya menggunakan bahan ajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya. Mungkin yang sering kita ketahui terkait bahan ajar yakni semacam buku paket, lembar kerja siswa atau LKS, ataupun modul. Namun masih ada berbagai macam bentuk atau jenis bahan ajar yang bisa digunakan serta dimanfaatkan. Dalam hal ini bahan ajar dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu bahan ajar cetak serta bahan ajar non cetak. Yang termasuk ke dalam bahan ajar cetak diantaranya adalah buku, modul, LKS. Sementara yang termasuk ke dalam jenis bahan ajar berbentuk noncetak diantaranya adalah bahan ajar sejenis audio ataupun audio visual seperti video, audio atau suara, film. Ada pula bahan ajar multimedia interaktif, contoh nya dalam pembelajaran ialah seperti pembelajaran berbasis WEB atau e-learning.
 Dalam proses pelaksanaan pengembangan bahan ajar, tentunya perlu suatu langkah dan prosedur yang harus dilakukan. Setidaknya ada empat prosedur yang hendak dijalani dan dipenuhi dalam pengembangan bahan ajar ini. (1) yaitu analisis, yang mana mengarah pada analisis atau mencari tau karakteristik serta kebutuhan peserta didik. (2) perancangan (3) pengembangan (4) evaluasi dan revisi, dengan adanya evaluasi dan revisi bahan ajar yang dikembangkan juga bisa mendapat perbaikan sehingga akan menjadi suatu bahan ajar yang optimal, efektif, dan berkualitas.
 Seiring dengan berjalan nya zaman tentunya akan diiringi pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahan ajar pun juga bisa mengalami perkembangan ataupun pengembangan. Pengembangan sendiri mungkin dapat dikatakan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan suatu konsep, mutu, ataupun teknis guna menghasilkan suatu produk yang lebih baik. Di dalam melakukan suatu pengembangan bahan ajar terdapat beberapa hal  yang perlu diperhatikan, seperti perlu mengetahui atau  menganalisis terlebih dahulu kebutuhan serta karakteristik dari siswa atau peserta didik. Karena hal tersebut juga berpengaruh kepada isi materi yang terdapat di dalam bahan ajar. Ketepatan cakupan isi materi pun juga perlu diperhatikan. Bahan ajar yang berisikan materi untuk anak sekolah menengah pertama tentunya akan berbeda dengan materi anak sekolah menengah atas.
 Mata pelajaran akidah akhlak biasanya ditemui pada satuan pendidikan berbasis agama islam, seperti di sekolah madarasah. Saat ini kita telah berada di zaman yang semakin berkembang. Mulai dari teknologi dan informasi yang berkembang, penggunaan transportasi, makanan atau minuman, dan juga ilmu pengetahuan. Di dalam ranah pendidikan dan pembelajaran, hal yang mengalami perkembangan atau pengembangan salah satunya terdapat pada bahan ajar multimedia interaktif. Contoh bahan ajar ini yaitu pembelajaran berbasis e-learning atau pembelajaran berbasis WEB.
 Pada zaman ini apalagi di saat masa pandemic seperti ini, bahan ajar seperti ini mulai diberlakukan atau dimanfaatkan di beberapa sekolah ataupun universitas. Bahan ajar ini tentunya memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada, dan dalam mengakes nya tentu membutuhkan kuota internet atau paket data. Namun adapula yang memanfaatkan media audio visual untuk melakukan pembelajaran. Meskipun berbagai teknologi terbaru telah digunakan untuk bahan ajar pembelajaran, buku sebagai bahan ajar yang sudah sejak lama menjadi bahan ajar utama di sekolah-sekolah, juga masih tetap dipertahankan dan digunakan. Menurut sumber yang saya baca, salah satu penyebabnya karena buku merupakan bahan ajar yang mudah untuk didapat dan seringkali ditemui. Dengan demikian, pembelajaran akidah akhlak dapat menggunakan bahan ajar berupa buku ataupun yang lain, namun juga tetap memperhatikan ketapatan dari isi materi, penyusnan serta penyajian.
