Mohon tunggu...
Anna Risnawati
Anna Risnawati Mohon Tunggu...

Bukan penulis hanya suka corat-coret dan bahagia jika bisa berbagi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Goa Kreo, Jejak Petilasan Sunan Kalijaga

21 Oktober 2013   21:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:12 3731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Goa Kreo yang terletak di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Semarang ini diyakini sebagai jejak petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Masjid Demak. Menurut legenda, Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo. Dan sejak saat itu kawanan kera ini dianggap sebagai penunggu Goa Kreo.

Goa Kreo menyuguhkan keindahan gua yang masih alami. Pepohonan, udara sejuk dan kawanan monyet akan menyambut saat kita memasuki kawasan Goa Kreo. Wisata goa ini banyak menarik wisatawan domestik. Pengunjung tidak hanya disuguhi keindahan goa tapi juga hamparan sawah karena sekeliling goa masih terdapat sawah yang luas.

13823658351007270540
13823658351007270540

Karena Goa Kreo berlokasi di dataran rendah, untuk mencapai mulut goa pengunjung diharuskan menuruni anak tangga yang cukup banyak. Dengan membayar tiket masuk seharga Rp 5 ribu per orang, pengunjung dapat meneruskan perjalanan menuju goa melalui anak tangga menurun yang lebar-lebar. Disitu pengunjung akan disambut dengan sekelompok kera atau monyet berbuntut panjang. Sepanjang perjalanan menuju goa, pengunjung akan diikuti oleh kera-kera yang jinak. Bahkan pengunjung bisa ikut memberi makan kera-kera tersebut. Asal saat membawa makanan jangan pakai kantong yang ditenteng karena si monyet akan merebut bawaan yang kita bawa. Disamping kanan dan kiri anak tangga banyak pepohonan tumbuh sehingga perjalanan menuju goa akan terasa sejuk.

13823659211940921032
13823659211940921032

Goa Kreo memiliki kedalaman mencapai 25 m dari mulut goa. Kurang lebih 10 m dari Goa Kreo terdapat Goa Landak yang tak kalah dalam dengan Goa Kreo. Goa Landak memiliki kedalaman sekitar 30 m. Jika pengunjung mempunyai keberanian, bisa menjajal memasuki goa ini untuk sekedar merasakan udara dingin dan lembab.

Setelah puas menelusuri goa, pengunjung bisa berjalan ke atas puncak Bukit Kreo. Disana pengunjung dapat menemukan monumen batu. Menurut masyarakat sekitar, monumen tersebut dibuat sebagai ‘tetenger’ kalau Sunan Kalijaga pernah menjejakkan kaki di Bukit Kreo.

Di kawasan ini terdapat tebing dan jurang terjal yang bisa disaksikan dari mulut goa. Di bawahnya berkelok-kelok Sungai Kreo. Dari mulut goa perjalanan bisa dilanjutkan menuju air terjun dengan anak tangga yang berkelok-kelok juga dan menyempit. Anak tangga menuju ke air terjun sangat terjal. Apabila membawa seorang anak kecil lebih baik digendong. Air terjun setinggi 25 m tak henti mengalirkan air yang jernih masuk ke sungai dengan kondisi yang masih alami. Berbagai bebatuan dengan ukuran kecil hingga besar berserakan di Sunga Kreo yang mengalir di bawah air terjun.

Setiap tahun di Goa Kreo diadakan tradisi kirab sesaji Rewanda dan napak tilas Sunan Kalijaga yang dilaksanakan masyarakat sekitar Goa Kreo. Kirab sesaji hasil bumi yang disusun menjadi tumpeng buah-buahan untuk makanan kera, tumpeng nasi dan replika kayu jati tiang Masjid Demak dikirab oleh warga masyarakat menuju pelataran parkir Goa Kreo. Kemeriahan tradisi ini melibatkan seluruh warga baik tua maupun muda. Dan tidak hanya menarik wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara.

[caption id="attachment_286775" align="aligncenter" width="314" caption="Upacara Rewanda"]

13823660001741449152
13823660001741449152
[/caption]

Tertarik untuk datang ke Goa Kreo ? Dari jalan raya arah ke Gunung Pati, anda bisa turun ke lokasi wisata Goa Kreo. Untuk menuju kawasan wisata tersebut bila anda menggunakan angkutan umum maka perjalanan bisa dilanjutkan dengan ojek motor.

Sumber data dan Photo : ekowisataku.blogspot.com, suaramerdeka.com, visitsemarang.com , seputarsemarang.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun