Mohon tunggu...
Anjelita Nur Isiami
Anjelita Nur Isiami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Jurusan Pendidikan Agama Islam STAI Al-Hamidiyah Jakarta

Anjelita Nur Isiami, yang lebih dikenal dengan nama Lita. Perempuan kelahiran Depok, mahasiswa Pendidikan Agama Islam STAI Al-Hamidiyah Jakarta. Saat ini menyibukan diri dengan dunia perkuliahan, organisasi, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

4 Permainan PDKT dengan Adik Mentoringmu

2 November 2022   00:01 Diperbarui: 2 November 2022   17:58 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4 Permainan PDKT dengan Adik Mentoringmu

Pada saat ini, mentoring rohani islam telah umum diketahui banyak orang, terutama di sekolah dan dunia perkampusan. Mentoring sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya membimbing atau memandu suatu kegiatan. Orang yang membimbing mentoring disebut mentor, dan orang yang dibimbing disebut mentee.

Pada artikel ini, saya akan membagi pengalaman saya ketika menjadi pementor di SMA mengenai bagaimana sih caranya dekat dengan mentee dan lebih mengenalnya. Mau dekat dengan adik mentoring? Yuk ikuti 4 cara beikut ini! dijamin akan menyenangkan dan seru.

1. Permainan Pesawat Terbang

Dokpri
Dokpri

Permainan pertama yang cocok kamu mainkan adalah pesawat terbang. Caranya, siapkan 1 lembar kertas kosong dari buku tulis untuk setiap mentee. Lalu isi kertas dengan makanan atau minuman yang paling disukai dan tidak disukai. Kertas boleh diisi dengan topik lain, misalnya cita cita mereka. kemudian bentuk kertas menjadi pesawat terbang.

Saya sarankan pementor juga ikut dalam membuat pesawat terbang, agar para mentee juga lebih mengenal dirimu. Bentuk mentoring biasanya melingkar, jadi dalam hitungan mundur, luncurkan masing-masing pesawat terbang ke arah depan, dan terus luncurkan kembali pesawat terbang yang mendarat di dekatmu selama 10 detik. Jika sudah berjalan 10 detik, ambil satu pesawat tebang di dekatmu dan bacakan satu persatu kertas secara bergiliran.

Pada Permainan ini, kita dapat mengambil hikmah loh! Sebagai pementor, kamu bisa menjelaskan arti dibalik permainan ini yaitu ketika kita saling mengingat terkait hal kecil yang disukai satu sama lain, maka kita dapat saling menghargai dan menjadi langkah awal agar menjadi dekat satu sama lain.

2. Kertas First Impression

Dokpri
Dokpri

Permainan ini hanya memerlukan kertas dan pulpen seperti permainan yang pertama. Masing-masing mentee dan pementor mempersiapkan 1 kertas buku tulis. Namai masing-masing kertas dibagian atas dengan nama kita. Kemudian minta mentee sebelah kirimu untuk menuliskan apa first impression atau kesan pertama mereka terhadap diri kita.

Selanjutnya, lipat kertas dengan lipatan kecil kebawah, lalu orang berikutnya menulis first impressionnya terhadap nama orang yang ada di kertas. Lalu lipat kearah sebaliknya yaitu kebelakang. Lipatan ini seperti membentuk kipas kertas yang umum kita ketahui. Lakukan lipatan dengan arah berlawanan terus menerus setelah selesai menulis.

Permainan berlanjut hingga kertas fist impression sudah sampai di hadapan kita. Kamu akan sangat terkejut dengan semua first impression yang ditulis oleh menteemu. Kamu bisa menyuruh menteemu untuk membacakan kertas first impression mereka masing masing agar membaurkan suasana.

3. Bermain Kelipatan 3 Dorr!

Ketiga adalah permainan yang tidak boleh menyebutkan angka kelipatan dari 3 dan angka tersebut harus diganti dengan sebutan dorr. Misalkan, orang pertama yang menyebutkan angka, tetap menyebut angka 1, berikutnya 2 dan selanjutnya sebutkan dorr! Hal ini berlaku sama pada angka 6,9,12 dan seterusnya yang merupakan kelipatan 3.

Lakukan permainan ini dengan menepuk tangan dan jeda tidak terlalu cepat. Jadi penyebutan 1 dibarengi dengan tepuk tangan, dan seterusnya. Penyebutan angka berjeda per 2 detik, seperti satu....dua....dorr....empat....lima dan seterusnya. Jika ada yang salah maka lanjutkan permainan hingga semua mentee benar memainkannya.

Permainan ini membuat kita lebih fokus dan mengingat kembali perhitungan matematika di kelas. Tetapi hal ini terkesan lebih menyenangkan dan tidak menekan mereka untuk mendapatkan nilai. Setelah permainan berjalan lancar, kita bisa menantang mentee yang memiliki kesalahan paling banyak dengan memberikan tantangan menjadi MC pada mentoring selanjutnya, atau membawakan kultum pada mentoring berikutnya.

4. Permainan 1 Kata

Ini dia permainan yang terakhir agar kita dapat lebih dekat dengan adik mentoring atau mentee. Permainan ini sebagai permainan pengingat kembali materi materi yang dibagi saat mentoring. Jika pertemuan lalu membahas tentang indahnya Islam, maka Islam bisa dijadikan kata kunci dalam permainan ini.

Ketika pementor menyebutkan kata "islam" maka masing-masing mentee harus memberikan 1 kata yang berkaitan dengan kata kunci tersebut sesuai pendapat mereka. Caranya, pementor menyebut "islam" lalu mentee dari sebelah kanan menyebutkan 1 kata yang berkaitan misalkan "damai" , kemudian mentee berikutnya memberikan 1 kata juga yang harus berbeda dari orang sebelumnya.

Penyebutan kata bergantian terus hingga semua mentee menjawab dengan cepat. Setelah selesai, kata kunci bisa diganti dengan yang berbeda, misal "Khalifah", maka mentee bisa menjawab dengan nama nama Khalifah-khalifah atau semua yang berkaitan dengannya.

Biasanya ada bebeapa mentee yang akan bingung dalam menjawab hingga kehabisan kata yang berbeda dari orang-orang sebelumnya. Maka, setelah selesai berilah tantangan pada mentee yang tidak bisa menjawab. Tantangan bisa sama dengan yang diatas, menjadi MC pada pertemuan berikutnya atau tantangan lainnya yang bermanfaat.

Itulah 4 permainan yang bisa kita mainkan agar dekat dengan para mentee. Semoga 4 permainan ini berhasil mendekatkan dirimu pada menteemu ya! Ingatlah kalimat penyemangat saya untukmu "Jika kamu terjatuh 7 kali, maka bangkitlah 8 kali" meskipun kamu terjatuh berkali kali, maka bangkitlah lebih banyak daripada jatuhmu, karena Allah akan selalu membantumu dalam setiap langkah baikmu. Selamat mencoba!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun