Mohon tunggu...
Anjani
Anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia - Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI 2021 DPL: Alit Rahmat, M.Pd.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Guru dan Media Digital

3 Agustus 2021   20:38 Diperbarui: 3 Agustus 2021   20:49 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Profesi guru merupakan salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan. Berperan sebagai pengajar sekaligus pendidik, menjadi seorang guru harus siap menghadapi berbagai macam tantangan dalam prosesnya. 

Salah satu tantangan yang terus muncul seiring perkembangan zaman adalah bagaimana guru mampu beradaptasi dengan segenap metamorfosis zaman yang senantiasa berkembang, terutama dengan adanya teknologi yang semakin canggih dari waktu ke waktu. 

Beradaptasi dengan kecanggihan teknologi menjadi sebuah urgensi karena pada era yang serba digital ini berbagai informasi akan lebih mudah diakses dan ditemukan pada media-media digital. Adaptasi tersebut nantinya dapat mempengaruhi sistem kerja guru dalam menyampaikan pembelajaran sehingga dapat diterima atau tidaknya dengan baik oleh siswa serta tercapainya tujuan yang telah ditentukan bergantung pada keberhasilan adaptasi.

Beradaptasi dengan kecanggihan teknologi memang tidak mudah. Diperlukan dukungan eksternal dan juga internal. Dukungan eksternal merupakan dukungan dari pihak sekolah dan pemerintah agar guru tidak gagap teknologi, seperti menyediakan fasilitas yang mendukung, mengadakan pelatihan untuk guru perihal teknologi, dan lain-lain. 

Sedangkan dukungan internal artinya dukungan dari diri sendiri untuk senantiasa belajar. Hal tersebut dapat dimulai dengan adanya kesadaran bahwa zaman akan terus berubah sehingga proses belajar pun harus terus dilakukan agar tidak tertinggal. Terutama dalam situasi yang tiba-tiba berubah seperti sekarang ini, yakni situasi pandemi COVID-19. 

Situasi pandemi yang terjadi sejak awal Maret 2020 membawa banyak perubahan dalam berbagai bidang, di antaranya bidang pendidikan. Keberadaan COVID-19 yang bersifat menular mengakibatkan adanya himbauan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga jarak atau dikenal dengan social distancing. Berbagai kegiatan sebisa mungkin dilaksanakan dari rumah dengan berupaya memanfaatkan teknologi yang semakin mutakhir.


Begitu pula dengan sekolah yang sejak pertengahan Maret 2020 serentak melaksanakan proses pembelajaran dari rumah. Sekolah dari rumah atau School from Home (SfH) merupakan sekolah yang proses pembelajarannya tidak dilakukan tatap muka, tetapi dilakukan dalam jaringan (daring). Proses pembelajaran daring memanfaatkan kemajuan teknologi seperti teknologi multimedia, video, kelas virtual, teks online animasi, pesan suara, email, telepon konferensi, dan video streaming online (Assidiqi&Sumarni, 2020). Meskipun demikian, KBM daring tentunya tidak akan seefektif KBM yang dilaksanakan secara langsung sehingga guru perlu mengupayakan bagaimana agar pembelajaran dapat terlaksana sebaik mungkin dan siswa tetap semangat untuk menggali ilmu meskipun dari rumah.

 Media Digital

Kehadiran media digital menjadi angin segar bagi guru agar dapat menyajikan pembelajaran dengan lebih menarik. Guru juga dapat menyalurkan kreatifitasnya dengan membuat konten media digital sendiri. Dalam situasi pandemi sekarang, media digital menjadi solusi agar pembelajaran dapat terus berlangsung.

Pemanfaatan media digital harus diimbangi dengan kemampuan menggunakannya agar hasil yang didapat juga optimal. Persentase tercapainya tujuan pembelajaran besar kemungkinan akan tercapai, apabila guru tidak gagap teknologi. 

Akan tetapi, hal sebaliknya akan terjadi apabila guru gagap teknologi atau penguasaan teknologinya kurang memadai, maka pembelajaran tidak dapat berlangsung sebagaimana mestinya dan memiliki kemungkinan tinggi untuk tidak mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Selain penguasaan, guru juga harus mempertimbangkan ketepatan media digital yang akan digunakan. Prastiti (2020) menyebutkan bahwa pemanfaatan aplikasi maupun sosial media untuk pembelajaran tidak dapat digeneralisasi. Guru perlu mempertimbangkan dari segi materi dan kebutuhan siswa agar hasil yang didapat lebih optimal. 

Materi pembelajaran yang akan disampaikan harus dipersiapkan secara matang agar siswa dapat menerimanya dengan baik. Selanjutnya, pertimbangan akan kebutuhan setiap siswa tidak akan sama karena karakteristik setiap siswa sudah pasti berbeda. Ada siswa yang senang belajar dengan menggunakan gambar, ada pula yang senang belajar melalui video, ada juga yang lebih senang belajar dengan mendengarkan (audio). Maka, diperlukan analisis kebutuhan seluruh siswa agar tidak terjadi kesenjangan dalam proses penerimaan materi pembelajaran.

Media digital yang digunakan dalam pembelajaran tidak melulu berputar pada mengirim file materi, memberikan tugas lalu hasilnya dikirimkan berupa foto, atau menyampaikan pembelajaran seperti ketika di dalam kelas. Akan tetapi, guru dapat menyalurkan kreatifitasnya dengan membuat konten media digital sendiri atau turut mengajak siswa untuk berkreasi. Berikut adalah beberapa platform media digital yang dapat digunakan dalam pembelajaran:

1.     Youtube dan Spotify

Youtube merupakan platform untuk mengunggah dan menonton video sedangkan Spotify adalah platform untuk mendengarkan musik atau podcast. Nah, guru dapat membuat konten penjelasan materi berupa salindia kemudian dialihkan ke dalam bentuk video atau berupa podcast (audio) kemudian diunggah ke Youtube atau Spotify. 

Selain mengunggah video, dalam aplikasi Youtube juga dapat dilakukan siaran langsung (live). Guru dapat menyajikan diskusi belajar satu arah melalui live Youtube, yaitu guru menyampaikan pembelajaran lalu siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar materi di kolom komentar live. Melalui cara ini, akan terlihat keaktifan dari masing-masing siswa. Sayangnya, guru tidak dapat memantau bagaimana proses belajar keseluruhan siswa.

2.     Zoom, Google Meet, dan Discord

Ketiga aplikasi tersebut dapat digunakan untuk diskusi belajar secara langsung atau dua arah. Guru dan siswa dapat langsung menyampaikan pendapatnya, seperti diskusi tatap muka. Perbedaannya, melalui Zoom dan Google Meet diskusi belajar dapat dilakukan tatap maya sehingga guru dapat melihat aktivitas siswa dalam keberlangsungan proses belajar. Sedangkan melalui Discord hanya dapat berdiskusi secara audio dan chat saja.

3.     Google Classroom, Whats App, dan Line

Dalam ketiga aplikasi ini, pembelajaran dapat dilangsungkan melalui chatting atau mengobrol tidak secara langsung. Guru dapat mengirimkan file-file materi, rekaman materi, atau melakukan presentasi secara singkat. Siswa juga dapat mengirimkan hasil tugasnya melalui ketiga platform ini. Platform yang lebih banyak digunakan adalah Google Classroom dan Whats App. 

Pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih mudah karena penggunaan aplikasinya juga mudah dan tidak membutuhkan kuota internet yang besar. Sayangnya, pembelajaran melalui aplikasi-aplikasi tersebut dirasa masih kurang efektif karena tidak dapat dilakukan diskusi secara langsung, dan sulit bagi guru untuk memantau proses belajar siswa.

Setiap platform media digital tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga dalam pemanfaatannya perlu dilakukan kolaborasi dengan platform lainnya. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memiliki kemampuan penguasaan media digital dan memilih dengan tepat media untuk membantu kelancaran KBM daring dan tercapainya tujuan pembelajaran.

 

Referensi

Assidiqi, M. H., & Sumarni, W. (2020). Pemanfaatan Platform Digital di Masa Pandemi Covid-19. In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS) (Vol. 3, No. 1, pp. 298-303).

Prastiti, M. R. (2020). Media Pembelajaran Berteknologi Digital. Pena Belajar Kemendikbud. (Online) diakses dari http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2020/09/media-pembelajaran-berteknologi-digital/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun