Mohon tunggu...
Cesa Anjal Labib
Cesa Anjal Labib Mohon Tunggu... Mahasiswa

Way too niche!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

AI di Sekolah Dasar: Langkah Maju atau Terlalu Dini?

12 Oktober 2025   18:30 Diperbarui: 12 Oktober 2025   18:11 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wikipedia.org

Kemajuan teknologi AI semakin popular belakangan ini, terutama setelah munculnya berbagai perkembangan generative AI yang menarik perhatian banyak orang. Tidak terkecuali dengan Pendidikan, terutama di Indonesia. Baru baru ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi memasukkan mata pelajaran pilihan koding dan kecerdasan artifisial (AI) ke dalam kurikulum mulai tahun ajaran 2025/2026. Kebijakan ini terdengar bagus sampai mengetahui detail lebih jelas lagi.

Perlukah Mata Pelajaran AI Masuk Kurikulum?

Jika tujuannya adalah menyesuaikan dengan perkembangan zaman, maka kebijakan ini sangat tepat. Namun penerapannya juga harus diperhatikan, baik itu dari materi yang diajarkan hingga ke jenjang mana saja akan diajarkan. Masalahnya adalah pelajaran ini sudah dimasukkan ke dalam jenjang pendidikan dasar. Pendidikan di tingkat ini seharusnya masih berfokus pada tahap berpikir konkret, anak -- anak pada tingkat ini belum siap memahami konsep abstrak AI. Walaupun mata pelajaran ini bersifat pilihan, penerapannya tetap perlu dikaji dengan matang agar tidak menimbulkan kesenjangan antara sekolah yang siap dan yang belum siap dari segi SDM maupun fasilitas.

Apa yang Seharusnya Dipelajari?

Anak -- anak pada tingkat seharusnya masih belajar tentang dasar dasar yang menjadi dasar pondasi ilmu mereka. Daripada mempelajari tentang cara menggunakan AI, lebih baik fokus pada literasi digital dasar, logika, dan etika teknologi terlebih dahulu. Ini sama halnya dengan mengajarkan anak cara menggunakan kalkulator tanpa mengajari mereka cara menghitung. Mereka bisa mendapatkan hasil dari hitungan tetapi tidak tau bagaimana hasil tersebut bisa didapatkan. Ini tentu saja akan menjadi masalah di kemudian hari. Membuat mereka ketergantungan dan kesulitan memecahkan masalah masalah sederhana yang sebenarnya hanya memerlukan pemahaman dasar.

Di Mana Sebaiknya Diajarkan?

AI bisa mulai diajarkan secara mendalam untuk jenjang SMA/SMK atau bisa juga untuk SMP dengan konteks praktis. Pada jenjang tersebut anak sudah bisa memahami tentang konsep dasar dan mampu menggunakannya untuk menyelesaikan masalah. Walaupun begitu, materi yang diajarkan tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan semata mata memasukan sebuah materi ke dalam kurikulum tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan keberfungsiannya dalam pendidikan.

Penutup

Menyesuaikan dengan perkembangan zaman memang penting, tetapi tidak perlu terburu -- buru dalam membuat kebijakan. Perkembangan AI bukan sebuah hal yang perlu dipelajari dari dasar, sebaliknya AI seharusnya dipelajari secara mendalam oleh orang orang yang memang pada bidangnya. Pemberian materi koding sangatlah bagus, karena dapat meningkatkan pemahaman logika. Sementara AI, akan lebih baik dipelajari jika sudah memiliki pemahaman dasar yang cukup untuk materi tersebut. Akan lebih baik jika kurikulum dibenahi dengan menekankan pada pemahaman dasar, masih banyak kasus diamana anak SMP -- SMA masih kesulitan menyelesaikan perkalian sederhana, menunjukkan bahwa pengajaran tentang pemahaman dasar masih sangat kurang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun