Tur tersebut diperkirakan berlangsung selama 10 hari, dimulai pada tanggal 23 Mei. Kelompok anggota parlemen tersebut kemungkinan akan mengunjungi beberapa ibu kota utama dunia, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan dan Jepang.
Tim Tharoor, misalnya, akan mengunjungi AS, Panama, Guyana, Brasil dan Kolombia. Delegasinya meliputi anggota parlemen dari seluruh spektrum politik --- mulai dari Shashank Mani Tripathi dan Tejasvi Surya dari BJP hingga Milind Deora dari Shiv Sena serta Sarfaraz Ahmad dari Jharkhand Mukti Morcha (JMM).
"Jika kepentingan nasional terlibat, dan jasa saya dibutuhkan, saya tidak akan dianggap gagal," lapor majalah India Today mengutip pernyataan Tharoor.
Ravi Shankar Prasad akan memimpin delegasi ke Eropa, termasuk Inggris, Prancis, Jerman, Italia dan Denmark. Tim tersebut meliputi Anggota Parlemen Kongres Amar Singh dan Priyanka Chaturvedi dari Shiv Sena (Uddhav Balasaheb Thackeray - UBT). Sudip Bandyopadhyay dari Trinamool Congress (TMC) juga diundang tetapi dilaporkan menolak karena alasan kesehatan.
Delegasi Kanimozhi akan berangkat ke Rusia, Spanyol, Yunani, Slovenia dan Latvia, sementara tim Sule akan menuju Afrika Selatan, Qatar, Mesir dan Ethiopia. Tim yang terakhir ini mencakup para veteran Kongres seperti Anand Sharma dan Manish Tewari, serta Menteri Persatuan Anurag Thakur.
Sanjay Kumar Jha akan memimpin timnya ke Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia dan Indonesia. Tim tersebut meliputi anggota parlemen Partai Komunis India (Marxis - CPI-M) John Brittas.
Tim Shrikant Shinde akan mengunjungi Uni Emirat Arab, Liberia, Republik Demokratik Kongo dan Sierra Leone.
Delegasi Baijayant Panda akan mengunjungi Arab Saudi, Kuwait, Bahrain dan Aljazair. Nishikant Dubey dari BJP dan Asaduddin Owaisi dari Majlis-e-Ittehadul Muslimin Seluruh India (AIMIM) juga akan menjadi bagian dari tim Panda.
Menurut surat kabar Business Today, untuk mengonsolidasikan respons politik yang terpadu, pemerintah India mengadakan pertemuan lintas partai untuk membahas situasi keamanan. Partai-partai oposisi menyampaikan dukungan mereka terhadap sikap pemerintah terhadap provokasi Pakistan. Di samping tindakan militer, India telah menerapkan serangkaian tindakan diplomatik terhadap Pakistan, termasuk membatalkan visa dan menangguhkan Perjanjian Perairan Indus.
Ini adalah pertama kalinya Pemerintah Pusat akan menugaskan anggota parlemen dari berbagai partai untuk menyampaikan sikap India terhadap Kashmir dan terorisme lintas batas yang berasal dari Pakistan.