Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Filipina dan AS luncurkan latihan militer gabungan tahunan di tengah ketegangan dengan China

23 April 2025   02:32 Diperbarui: 23 April 2025   02:32 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentara Filipina dan Amerika Serikat sedang mendengarkan arahan dalam latihan Balikatan. | Sumber: US Marine Corps

Oleh Veeramalla Anjaiah

Lebih dari 14.000 tentara Filipina dan Amerika memulai latihan militer tahunan pada tanggal 21 April untuk "ujian pertempuran penuh" antara kedua sekutu perjanjian pertahanan tersebut dalam menghadapi masalah keamanan regional, termasuk ketegangan di Laut China Selatan, lapor kantor berita Reuters.

Ribuan tentara Amerika dan Filipina telah meluncurkan latihan militer gabungan yang mensimulasikan pertahanan kepulauan Asia, termasuk invasi pulau tiruan, dalam latihan skala besar yang telah menuai kritik tajam dari China.

Latihan tahunan "Balikatan" (bahu-membahu) akan berlangsung selama tiga minggu hingga tanggal 9 Mei, memamerkan serangkaian senjata AS yang mencakup sistem rudal antikapal NMESIS dan peluncur roket HIMARS.

Filipina akan menguji coba rudal modernnya sendiri dalam latihan tembak langsung dengan mitranya dari Amerika, menurut ringkasan yang dibagikan kepada media.

Letnan Jenderal James Glynn, direktur latihan untuk pihak AS, menggambarkan latihan tahun ini sebagai "uji coba pertempuran penuh" di mana kemampuan kedua pasukan akan diukur dalam beberapa skenario. Latihan tersebut meliputi pertahanan terhadap ancaman rudal, mencegah invasi di laut dan menenggelamkan kapal angkatan laut Filipina yang dinonaktifkan dalam uji coba serangan maritim.

"Uji coba pertempuran penuh dimaksudkan untuk mempertimbangkan semua tantangan keamanan regional yang kita hadapi saat ini, dimulai di Laut China Selatan," ungkap Reuters mengutip pernyataan Glynn.

Sekitar 9.000 tentara AS dan 5.000 tentara Filipina turut berpartisipasi di tahun ini, kata para pejabat. Kontingen kecil dari Australia, Jepang, Inggris, Prancis dan Kanada juga berpartisipasi dan 16 negara lainnya telah mendaftar sebagai pengamat.

Menurut situs web euronews.com, meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan nama China, latihan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan atas klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan, yang tumpang tindih dengan perairan Filipina.

China telah lama menentang latihan militer asing di kawasan tersebut, terutama yang melibatkan Amerika Serikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun