Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Penambang "Lubang Tikus" Menyelamatkan 41 Pekerja India yang Terjebak di Terowongan yang Runtuh

6 Desember 2023   18:29 Diperbarui: 6 Desember 2023   18:38 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Operasi penyelamatan sedang berjalan di Terowongan Silkyara di India. | Sumber: Rameshwar Gaur/IANS

Saat itulah tim mekanik dan ekskavator manual, bersenjatakan obor gas, memasuki pipa dan dengan terampil memotong penghalang tulangan baja.

Mesin tersebut kembali beroperasi hanya untuk menemukan dirinya terjerat beberapa hari kemudian dalam kumpulan puing-puing baja yang kacau balau di ketinggian sekitar 48 meter. Para insinyur mengatakan bahwa bilah auger terjerat dalam puing-puing dan tidak dapat mendorong, menarik atau memutar.

Orang-orang itu masuk kembali ke dalam pipa, memotong bilah auger yang terjerat dengan obor gas. Selama tiga hari, mereka membersihkan bilah pisau dan puing-puing lainnya, kata para insinyur.

Kemudian lembaga pemerintah mempekerjakan tim penambang lubang tikus untuk melakukan pekerjaan tersebut. Namun para penambang tersebut melakukan pekerjaan luar biasa dalam menyelamatkan 41 pekerja yang terjebak di terowongan selama 16 hari.

Perdana Menteri India Narendra Modi mendoakan kesehatan yang baik bagi semua pekerja yang diselamatkan.

"Saya ingin mengatakan kepada teman-teman yang terjebak di terowongan bahwa keberanian dan kesabaran Anda menginspirasi semua orang. Saya berharap Anda semua baik-baik saja dan sehat," kutip Asian Lite dari perkataan Modi.

Apa itu penambangan lubang tikus? Bagaimana para penambang lubang tikus menyelamatkan pekerja yang terjebak di terowongan Silkyara?

Terowongan Silkyara. | Sumber: PTI
Terowongan Silkyara. | Sumber: PTI

Penambangan lubang tikus adalah metode ekstraksi batu bara manual yang primitif dan dilarang secara resmi, yang melibatkan penggalian lubang vertikal yang sangat sempit ke dalam tanah tempat para penambang turun untuk mengekstraksi batu bara. Penambang turun ke dalam lubang dengan menggunakan tali atau tangga bambu, tanpa alat pengaman. Batubara kemudian diekstraksi secara manual menggunakan alat primitif seperti beliung, sekop dan keranjang. Terowongan yang digunakan umumnya hanya cukup besar untuk dituruni oleh satu penambang dalam satu waktu.

Para penambang tikus biasanya berasal dari latar belakang keuangan yang buruk namun merupakan pekerja berpengalaman yang berspesialisasi dalam mengebor lubang pada batuan keras, menggunakan metode primitif dan peralatan dasar seperti palu, beliung dan sekop.

Penambangan lubang tikus dilarang oleh pemerintah Meghalaya pada tahun 2014 setelah terjadi insiden tragis pada tahun 2012 ketika 30 penambang batu bara terjebak di dalam tambang, yang mengakibatkan hilangnya 15 nyawa pekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun