Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Perang seperti Ukraina Dapat Meletus Kapan Saja di Asia, Apa yang Harus Dilakukan Negara-Negara ASEAN?

16 Juni 2022   08:12 Diperbarui: 16 Juni 2022   19:34 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menhan Vietnam Phan Van Giang (kiri) bertemu dengan Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin pada tanggal 10 Juni di Singapura. | Sumber: VNA 

Menurut Giang, Vietnam saat ini sedang melatih orang untuk membangun kekuatan keamanan siber yang efektif.

Giang mengatakan bahwa Vietnam menjaga hubungan baik dengan tetangga-tetangganya seperti China, Kamboja dan Laos. Vietnam ingin menyelesaikan semua perselisihan melalui negosiasi damai berdasarkan aturan internasional.

Satu suara dengan Giang, Indonesia, pemimpin de facto ASEAN, mengatakan di SLD bahwa mereka lebih memilih dialog untuk menyelesaikan semua perselisihannya dengan negara lain dan menggunakan cara-cara Asia untuk tidak meningkatkan ketegangan. Namun pihaknya siap mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayahnya dengan segala cara.

"Kami telah menyatakan bahwa kami akan mempertahankan wilayah kami dengan segala cara yang kami miliki. Dan kami belajar dari contoh tetangga kami dan situasi di dunia," ungkap Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.

Dalam hal transparansi, Kamboja berada di bawah sorotan banyak orang.

Menteri Pertahanan Kamboja Banh menghadapi banyak pertanyaan di SLD tentang pembangunan pangkalan angkatan laut Ream dengan bantuan China. Jika selesai, menghadap Teluk Thailand, pelabuhan Ream akan memberikan akses ke Angkatan Laut China. Ini menciptakan banyak kekhawatiran di kawasan karena Kamboja tidak transparan tentang pelabuhan tersebut.

Banh mengatakan bahwa Kamboja memperluas pelabuhan dengan bantuan China dan tidak akan menjadi pangkalan angkatan laut.

Di sela-sela SLD, Giang mengadakan pertemuan bilateral dengan para menteri padat Singapura, AS dan Kanada untuk meningkatkan hubungan pertahanan dengan mereka.

Menhan Vietnam Phan Van Giang (kiri) bertemu dengan Menhan Kanada Anita Anand pada tanggal 10 Juni di Singapura. | Sumber: VNA 
Menhan Vietnam Phan Van Giang (kiri) bertemu dengan Menhan Kanada Anita Anand pada tanggal 10 Juni di Singapura. | Sumber: VNA 

Vietnam adalah negara yang cinta damai dan bersahabat, yang memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Sekitar 140 negara telah berinvestasi di Vietnam, tanda yang jelas dari penerimaannya kepada dunia dan mitra yang stabil serta dapat diandalkan.

Peningkatan kemampuan pertahanan Vietnam dimaksudkan untuk tujuan damai dan pertahanan diri saja.

Oleh Veeramalla Anjaiah
Singapura

***

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun