Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kesalahan Sederhana Komunis China Melawan Indonesia

7 Desember 2021   11:08 Diperbarui: 8 Desember 2021   16:10 3384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Blok Tuna | Sumber: Harbour Energy

Dalam lima tahun terakhir sering terjadi serbuan kapal penangkap ikan dan milisi maritim China ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. Menanggapi serangan tersebut, pemerintah Indonesia telah memperkuat kehadiran militernya di Natuna Besar, pulau terbesar di wilayah tersebut, dan mengadakan latihan militer di perairan sekitarnya. Presiden Joko Widodo menggelar rapat kabinet di atas kapal perang di kawasan Natuna untuk mengirimkan sinyal kuat ke China.

Indonesia juga telah meningkatkan kekuatan maritim bersenjatanya, yang dikenal sebagai Bakamla (penjaga pantai), untuk mencegah kapal penangkap ikan asing untuk memasuki ZEE-nya.

Bulan lalu, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik dan Keamanan Mahfud MD dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengunjungi Kepulauan Natuna yang terdiri dari 272 pulau dan berpenduduk 81,000 jiwa. 

Belakangan ini, Mahfud mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Indonesia "tidak akan pernah menyerahkan satu inci pun" wilayahnya.

Selama ini, Indonesia, ketua G-20 saat ini dan pemimpin de facto Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), menganggap China sebagai teman baik dan mitra strategis.

Penting juga untuk mengingat apa yang dikatakan oleh Presiden China Xi Jinping dua minggu lalu di Beijing.

"China dulu, sekarang, dan di masa depan akan selalu menjadi tetangga baik ASEAN, teman baik dan mitra yang baik," kata Xi pada KTT Khusus virtual untuk memperingati ulang tahun ke-30 Hubungan Dialog China-ASEAN pada tanggal 22 November. 

Anehnya, Xi mengatakan kepada para pemimpin ASEAN bahwa China tidak akan menggertak atau memaksa tetangganya di Asia Tenggara.

"China tidak akan pernah mencari hegemoni, apalagi menggertak negara-negara kecil," kata Xi, pemimpin tertinggi Partai Komunis China (PKC).

Kemlu China justru melakukan kebalikan dari ucapan Xi dengan mengirimkan dua nota protes ke Indonesia.

Orang-orang harus tahu tentang kesalahan China yang sederhana namun terbesar. Mari kita lihat kesalahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun