Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Perilaku Ekspansionis China: Ancaman Utama bagi India dan Dunia

28 Juli 2020   17:12 Diperbarui: 4 Agustus 2020   09:52 2663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu juga dicatat bahwa pada bulan Juni 2020 China mengklaim Suaka Margasatwa Sakteng di negara Bhutan sebagai miliknya untuk pertama kalinya.

Konflik saat ini di Lembah Galwan dimulai ketika China mengajukan keberatan tentang pembangunan infrastruktur India, termasuk membuat jembatan penggeser di sungai Shyok dekat LAC tetapi di wilayah India.

Pada saat yang sama orang China membangun jalan di sepanjang Galwan Nallah, wilayah China, dekat LAC. China dapat membangun infrastruktur di dekat LAC dan sekarang mereka keberatan jika India melakukan hal yang sama.

Sebelum bentrokan 15 Juni, China telah mengerahkan sejumlah besar pasukan di Sektor Barat LAC. India juga merespons dengan mengerahkan pasukannya.

Dalam upaya untuk menghilangkan ketegangan, pada 6 Juni kedua negara mengadakan pembicaraan untuk menenangkan situasi. Masalahnya dimulai ketika orang China mendirikan tenda sementara di Lembah Galwan di sisi India tepat di seberang LAC. Tidak ada indikasi kapan orang China akan melepas tendanya.

Pada 15 Juni, India mengirim pasukannya untuk mendirikan kemahnya di sebelah tenda China. Kemudian keributan dimulai di mana 20 tentara India dan sejumlah pasukan China terbunuh.

China menuduh pasukan India masuk ke wilayah China dan India menyangkalnya dan mengatakan tidak pernah berniat mengubah status quo.

Setelah insiden 15 Juni, kedua negara terlibat dalam pembicaraan untuk mengurangi situasi tegang.

Banyak cendekiawan bertanya-tanya mengapa China berkelahi dengan beberapa negara secara bersamaan pada waktu yang sulit. Mungkin China berpikir bahwa seluruh dunia sibuk menangani pandemi COVID-19 yang mematikan sehingga ini adalah waktu yang tepat untuk memproyeksikan kekuatannya dan mencoba mencapai kepentingan strategisnya dengan cara apa pun.

Dalam situasi ini, apa yang dapat dilakukan India?

Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, baru-baru ini memberikan beberapa petunjuk tentang pentingnya perubahan dalam pendekatan strategis negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun