Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemimpin Besar Vietnam akan Mengunjungi RI untuk Memperkuat Ikatan Strategis

22 Agustus 2017   05:25 Diperbarui: 22 Agustus 2017   05:40 2255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbanyak -- 265 juta orang -- dan sebuah negara dengan ekonomi senilai triliunan dollar, tidak diragukan lagi merupakan negara besar yang dihormati di ASEAN. Menurut Vietnam, Indonesia adalah negara besar yang penting yang dapat mempertahankan persatuan, sentralitas dan perdamaian serta keamanan di Asia Tenggara.

Vietnam dan Indonesia selalu menjadi teman lama dan mitra yang dekat. Pendiri dari kedua negara -- Ho Chi Minh dan Sukarno -- bukan hanya teman dekat tapi juga memiliki pandangan yang sama mengenai masa depan negara mereka yang sejahtera. Kedua pemimpin tersebut ingin membangun ikatan yang kuat antara kedua negara bersaudara ini. Anehnya, baik Vietnam maupun Indonesia menjadi negara yang merdeka di tahun yang sama yaitu 1945.

Hubungan saat ini dimulai hanya beberapa bulan setelah Konferensi Asia-Afrika yang bersejarah di Bandung, Jawa Barat, tepat pada tanggal 30 Desember 1955, saat mereka membangun ikatan diplomatik. Indonesia membuka Konsulat Jenderal di Hanoi dan menunjuk Soedibjo Wirjowerdojo sebagai konsul jenderal yang pertama pada tahun 1955. Sejak saat itu, hubungan pertemanan antara Vietnam dengan Indonesia telah berkembang pesat.

Hubungan pertemanan yang tidak pernah bermasalah tersebut, lebih penting lagi, telah melalui ujian waktu -- khususnya pada saat Perang Vietnam dan Perang Dingin -- dan bertahan meski ada beberapa pergeseran tektonik di area politik internasional, ekonomi dan diplomasi global.

Sebagai teman sejati, Vietnam menolong Indonesia dalam masa sulit di tahun 1965 dengan memasok beras.

Terlepas dari perbedaan besar dalam orientasi politk mereka, Indonesia dan Vietnam memiliki kepentingan keamanan strategis yang sama di Asia Tenggara. Indonesia lah yang memainkan peran penting dalam meyakinkan negara-negara ASEAN lainnya, setelah Perang Vietnam, untuk melibatkan Vietnam -- khususnya mantan menteri pertahanan Indonesia Jend. Benny Moerdani, menteri-menteri luar negeri Mochtar Kusumaatmadja dan Ali Alatas -- dan memasukannya ke dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Vietnam bergabung dengan ASEAN pada tahun 1995.

Mulai dari Sukarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono hingga Jokowi, siapapun presidennya, Indonesia selalu membangun hubungan spesial dengan Vietnam. Begitu juga halnya dengan Vietnam.

Pada umumnya, hubungan ini telah menjadi hubungan pertemanan tradisional yang dihormati sepanjang waktu, yang terus dipelihara oleh para pemimpin dan rakyat Vietnam serta Indonesia dari waktu ke waktu.

Sejauh ini kedua negara telah menandatangani lebih dari 30 perjanjian yang mencakup banyak bidang. Dengan rutin, para pemimpin dan pejabat dari kedua negara bertemu dalam dua forum penting yaitu Komite Kerjasama Gabungan tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Komite Kerjasama Bilateral.

Vietnam dan Indonesia memutuskan untuk membawa hubungan mereka ke tingkat  yang baru dengan menandatangani Pernyataan Bersama pada Kerangka Kerjasama yang Bersahabat dan Komprehensif Memasuki Abad Ke-21 selama masa jabatan presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2003.

Dengan menyadari kepentingan strategis dari hubungan yang sedang bertumbuh tersebut, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono setuju untuk meningkatkan hubungan Indonesia dengan Vietnam ke level kemitraan strategis pada tahun 2011. Hal ini terjadi selama kunjungan mantan perdana menteri Vietnam Nguyen Tan Dung di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun