Mohon tunggu...
Anita safitri
Anita safitri Mohon Tunggu... Perawat - Menulis adalah sebuah teraphi positif untuk setiap luka

Novelis Pecinta traveling Candu kopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini yang Kami Lakukan Selama 14 Tahun Menikah

29 September 2020   20:55 Diperbarui: 29 September 2020   21:10 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika berbicara tentang permasalah dalam rumah tangga memang tidak akan ada akhirnya. Semua individu tentu memiliki sudut pandang masing-masing dalam memandang permasalahannya. Komukasi menjadi indikator penting dalam utuhnya sebuah mahligai rumah tangga dengan siapapun Allah pasangkan tentu itu baik menurutNYA.

Rumah tangga adalah sebuah bahtera yang memerlukan nahkoda yang tangguh karena riak dan gelombang yang akan dilalui akan susah di tebak. Kadang terlihat jalan yang lurus tapi mendadak terjal dan bahkan bisa saja mendaki. Landasan untuk kekuatan seorang nahkoda tidak hanya cukup dengan wajah yang tampan atau harta yang melimpah, ada saatnya semua itu menjadi tidak penting.

Unsur dari rumah tangga sebenarnya sangat sederhana namun kadang kita yang terlalu naif untuk melihat dan memberi nilai pada perjalanan yang sudah kita lalui bersama. Rumah tangga yang dapat di artikan rumah yang memiliki tangga yakni harus terus naik dari dasar sampai pada jenjang tertinggi. Bukankah hakikat kita hidup adalah mencari tingkat yang tinggi untuk sebuah pencapain?

Adapun beberapa cara komunikasi yang mungkin bisa diterapkan dalam rumah tangga guna mencapai sebuah kesepakatan yang menyenangkan. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa biangkerok dari banyak persoalan dalam rumah tangga adalah komunikasi.

Sampaikan apa yang dirasakan

Hal ini seinng disepelekan oleh banyak perempuan dengan alasan gengsi, padahal ini adalah hal yang paling penting dalam memulai sebuah komunikasi dengan pasangan. Sampaikan apa yang kita rasakan akan menjadi mudah dicerna oleh laki-laki yang sangat jarang paham dengan kode-kode alam yang sering  tidak sesuai estimasi. Fitrah laki-laki memang sudah begitu datar, Tuhan menciptakan makhluk yang namanya laki-laki secara garis besar kurang mampu mencerna maksud yang tersirat. Namun banyak wanita memaksa untuk dipahami oleh pasangannya dalam segala hal dengan mengirim sinyal melalui kode (yang hanya perempuan yang paham).

Hal yang paling sulit bagi perempuan adalah menyampaikan perasaanya dengan jujur kepada pasangan sehingga yang terlihat adalah manifestasi dari sebuah kekhawatiran dengan amarah.  Tentunya ini tidak akan bisa instan dan langsung jadi, langkah ini harus sering dilatih. contoh sederhana adalah ketika pasangan (suami) ingin keluar rumah dan bertemu dengan temannya, biasanya akan ada nasehat "jangan telat pulang" tidak ada yang salah dengan kalimat tersebut hanya perlu di polesi dengan perasaan yang dirasakan. Perasaan istri saat itu adalah khawatir, biasakan sampaikan perasaan yang sebenarnya sebelum dimanifestasikan dalam emosi yang lain.

Memberikan kepercayaan kepada pasangan adalah pilihan antara percaya pada hatinya atau percaya pada hati kita yang penuh curiga.

Menempatkan kesalahan dengan tepat

Kebanyakan perempuan selalu menempatkan kesalahan pada objek, sangat jarang ada perempuan menempatkkan kesalahan pada subjek dan bijak . Terutama dengan pasangan masing-masing, banyak pertengkaran kadang berasal dari kesalahan kecil dan mungkin tidak bermakna. Ketika kesalahan yang dilakukan salah satu pasangan dan kemudia memiliki sudut pandang yang berbeda tentu sulit untuk menemukan solusi dari permasalahan. Angka 9 jika di lihat dari sudut pandang yang berbeda akan menjadi arti yang lain, masing-masing akan melihat dua angka yang berbeda.

Sebagai contoh, istri melihat kesalahan ada di pihak suami setelah berbuat salah jarang sekali atau tidak pernah minta maaf., dan dari sudut pandang suami menganggap tidak perlu minta maaf untuk kesalahan kecil. Yang sebenarnya terjadi adalah suami yang karakter datar tersebut perlu contoh terlebih dahulu untuk hal kecil perihal minta maaf tersebut karena kenapa, bisa jadi minta maaf merupakan hal yang jarang ia dapatkan dari orang tuanya sewaktu kecil. Ada baik istri mencontohkan dengan kata maaf agar itu menjadi familiar pada kehidupannya.

Serumit apapun hidup dalam rumah tangga, ingatlah bahwa dulu kita yang memilih dan meyakinkan orang tua kita untuk sebuah alasan melepaskan kita untuk bahagia.

Cukupkan 10 kata

Laki-laki dan perempuan memang diciptakan dengan fitrah yang berbeda, mungkin pernyataan ini sudah banyak di dengar atau dibaca dimana perempuan memiliki kosa kata lebih banyak dari pada laki-laki. Atas dasar itu pula laki-laki tidak begitu suka dengan intruksi yang panjang ( tepatnya repetan) atas nasehat atau bahkan kesalahan. 

Sepuluh kata di awal menentukan pesan yang ingin kita sampaikan terkirim dengan sempurna kepada fikiran atau sebaliknya. 

Mengapa 10 kata?  karena yang mampu diserap oleh indera pendengaran laki-laki dan kemudia di proses hanya sesingkat itu. Bayangkan betapa banyak kata-kata kita yang terabaikan saat ingin mendiskusikan sesuatu selama ini.

Ketiga formula di atas tentu harus kita rangkum dengan kreatif dalam komunikasi dengan pasangan kita masing-masing. Kata yang panjang selama ini mungkin bisa diganti dengan beberapa contoh kalimat berikut:

1. Mas, Abang ( Sesuaikan) aku beneran ngak kuat di tinggal kamu lama-lama (bisa digunakan untuk pasangan biar cepat pulang ).

2. Mas, Kalau nanti kita tua, aku maunya kamu sehat terus ( bisa digunakan untuk melarang hal yang merusak kesehatan seperti merokok danlainnya).

3.Mas, Aku khawatir kalau kamu ngak kasih kabar saat di luar ( bisa dicoba pada pasangan yang cuek)

Apakah ini cukup sekali bicara langsung berubah menjadi seperti yang kita inginkan? 

Tentunya tidak, contoh komunikasi ini harus terus diterapkan sampai respon prilakunya sesuai dengan estimasi yang kita jadikan goals. 

Apakah ini mudah?

Tentu saja tidak, komunikasi ini baru menunjukkan hasil pada tahun ke empat belas dalam rumah tangga saya secara pribadi.

Apakah kita bisa melaukan ini semua sendiri?

Tentu saja tidak, kita selalu butuh campur tangan Allah dalam setiap usaha di dunia untuk hasil yang sudah ditentukan kadarnya. Yang paling pasti takdir kita tidak akan pernah tertukar dengan siapaun. Jangan menyerah, terus berjuang dengan kekuatan doa terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun