Jika Anda ingin menambahkan efek-efek yang berbahaya pada senjata ini, Anda bisa saja memberikan racun pada anak thulup. Caranya yaitu dengan merendam anak thulup ke dalam cairan beracun sebelum nantinya digunakan untuk aktivitas berburu.
6. Senjata Tradisional Plintheng.
Senjata selanjutnya disebut dengan istilah plintheng. Orang Jawa pasti tahu istilah senjata ini. Dulu, senjata ini biasa digunakan untuk bermain anak-anak. Karena penggunaannya cukup simple dan menyenangkan, membuat anak-anak semakin betah memainkannya, Nama lain dari Pllintheng dalam Bahasa Indonesia adalah Ketapel.
Ketapel dibuat dari kayu dengan satu lembar kulit hewan dan juga karet berjumlah dua. Peluru yang ditaruh pada senjata berupa bebatuan yang berukuran kecil yang dapat mengenai sasaran jika tembakan tepat. Bagaimana cara memainkan permainan ini? Caranya adalah dengan menaruh bebatuan kecil itu di kulit yang sebelumnya sudah ditali dengan karet. Lalu, Anda hanya perlu menariknya dan melepaskannya tepat ke arah sasaran Anda.
Baca juga: Sho Bun Seng, Penyelundup Senjata dan Mata-Mata Tionghoa
7. Senjata Tradisional Condroso.
Senjata Tradisional Jawa Tengah terakhir bernatam Condroso. Mungkin setingin aneh namanya, namun senjata ini termasuk salah satu senjata yang populer di sana. Di zaman dulu, Pada zaman dahulu, orang mengenal masyarakat Jawa sebagai masyarakat yang bisa melakukan banyak hal sendiri atau istilahnya mandiri.Â
Selain mandiri, mereka juga dianggap dapat menjaga diri mereka dengan sangat baik. Mengapa? Ternyata usut punya usut, para wanita itu selalu membawa Condrosa untuk membentengi mereka dari serangan yang tidak diharapkan. Tentu, mereka akan lebih mudah mencegah kejahatan terjadi di daerah mereka dengan  benteng tersebut.
Tetapi, perlu Anda ketahui, senjata ini bukan seperti senjata umumnya yang seperti keris dengan berbagai bentuk. Senjata Condrosa ini diidentikkan dengan tusuk konde yang biasa ditusukkan di konde-konde wanita zaman dulu.
Demikian adalah uraian dari  senjata tradisional Jawa Tengah yang perlu kita ketahui. Sekarang, Anda tahu bahwa ternyata Jawa Tengah tidak hanya memiliki satu atau dua senjata khas saja. Tentu, kita sebagai generasi bangsa sudah sepatutnya bangga dan mau melestarikan peninggalan dari nenek moyang kita ini. Supaya, di kemudian hari, anak cucu kita masih bisa mengenalnya.