Mohon tunggu...
Anita Hadi Saputri
Anita Hadi Saputri Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang ibu | Freelancer

Tertarik pada film, buku dan komik | Email : anita.hadisaputri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dokumenter Bob Ballard, Film Paling Romantis yang Saya Tonton Tahun Ini

14 Februari 2023   23:52 Diperbarui: 15 Februari 2023   00:02 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film dokumenter Bob Ballard: An Explorer's Life (dok. Disney Hotstar/Bob Ballard: An Explorer's Life)

Romantis, harus kah melibatkan hubungan pria dan wanita?

Tahun lalu dan awal tahun ini saya banyak menonton drama romantis. Namun satu film yang membuat saya tergerak justru dokumenter si penemu kapal Titanic yang karam, Robert Ballard.

Saya sedang dalam misi nostalgia film Titanic. Jadi ketika mencari-cari di saluran Disney Hotstar saya menemukan beberapa dokumenter. Salah satunya Bob Ballard: An Explorer's Life (2021).

Bukan, film berdurasi sekitar satu jam ini bukan bercerita tentang kisah cinta Robert Ballard dengan istrinya. Bukan seperti kisah Stephen Hawking yang dibuat film sesuai judul buku fisika terkenal miliknya, Theory of Everything. Oya, saya baca bukunya lho, bukunya sih nggak romantis.hehehe

Dokumenter Bob Ballard ini bercerita tentang kisahnya sebagai ilmuwan. Perjalanan cintanya bukan kepada manusia, tapi pada ilmu pengetahuan.

Lalu dimana sisi romantisnya?

Buat saya passion adalah sebuah romantisme. Suatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk menemukan sisi terbaik dalam dirinya dan berjuang mendapatkan mimpinya. Tentunya dalam perjalanan itu banyak hal berharga yang bisa ditemukan. Romantis.

Tahu tidak apa mimpi Bob Ballard? Menjadi kapten kapal selam Naulitus. Childish kan?

Tapi kedua orang tua Bob Ballard menanggap serius mimpi anaknya dan tidak menertawakannya. Kekuatan awal yang didapat Ballard dalam perjalanan cintanya ini berasal dari kedua orangtuanya. Kelak sebagai orang tua, ia juga menemukan mimpi baru untuk menyalakan api passion dalam hati setiap anak yang bisa ia jangkau.

Nah, apa yang dilakukan orang tua Ballard disini menurut saya romantis sekali. Mendukung anak meraka atas apapun yang disukainya. Orang tua Ballard tahu bahwa impian anaknya adalah hal yang positif dan berharga, jadi mereka selalu mendukungnya.

Setelah mendapatkan bahan bakar awal berupa impian dan semangat orang tua, tantangan awal yang harus dihadapi Ballard adalah disleksia. Iya, ilmuwan penemu bangkai kapal Titanic ini menderita disleksia. Uniknya hal tersebut baru ia ketahui setelah menjadi kakek-kakek. Tapi hebatnya, Ballard bisa mengatasi masalah kesulitan belajar itu dan tetap mengejar impiannya.

Ia harus belajar tiga kali lebih keras dari murid lainnya hanya untuk mendapatkan nilai yang cukup. Tapi sekali lagi, passion menyelamatkannya. Ia mencintai lautan dan ingin banyak belajar untuk lebih mengenalnya. Wah, romantis sekali ini.

Kesedihan yang menjadi passion baru

Hidup manusia pasti penuh pasang surut. Untuk Robert Ballard kondisi terendah adalah ketika ia kehilangan anak pertamanya karena kecelakaan. Padahal anak pertamanya ini memiliki minat yang sama dengan dirinya tentang laut.

Kehilangan anaknya ini membuat Ballard hampir tenggelam dalam kesedihan. Ballard bahkan harus kehilangan pernikahannya, ia bercerai. Ia juga hampir kehilangan semangatnya untuk kembali ke laut lagi. Tapi kemudian satu impian lagi menyelamatkannya.

Almarhum anaknya memiliki keinginan yang sempat diutarakan pada ayahnya. Ia ingin memberikan pengalaman menyelam ke dasar laut pada lebih banyak anak-anak di dunia. Lalu berpegangan dari impian anaknya tersebut, Ballard menginisiasi satu program live streaming penyelaman ke dasar laut bersama National Geographic.

Sekali lagi impian dan cinta menyelamatkan kehidupan seorang Robert Ballard. Sekali lagi Ballard menemukan impian baru untuk menyalakan api passion di hati setiap anak yang mencintai lautan. 

Program ini berhasil dilakukan dan masih berlangsung hingga sekarang. Ballard berharap programnya ini akan membantu anak-anak di dunia untuk lebih menghargai passion mereka. 

Nah, itulah cerita film romantis versi saya yang nggak ada adegan romantisnya. Tapi melihat dokumenter ini membuat saya ingin mencintai anak-anak saya dengan cara Ballard serta orangtuanya dalam mencintai anak mereka. Membantu menemukan passionnya dalam hati mereka dan ikut menjaganya.

Oya, tulisan ini dibuat dalam rangka tantangan review film romantis komunitas Komik Kompasiana. Baru ikutan sekarang nih.hehehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun