Keesokan harinya di waktu pagi, Ali dan Fatimah menunaikan shalat idul fitri berjamaah, dengan wajah berseri lalu pulang ke rumah.
Datanglah, seorang sahabat melihat keluarga Ali dan Fatimah yang berbahagia itu, maksud kedatangannya untuk bersilaturahmi. Namun sahabt sedih melihat Ali dan Fatimah yang hanya menyantap gandum tanpa mentega pada hari raya dan bahkan sudah tercium aroma tidak sedap dari gandumnya tersebut. Rupanya Ali dan Fatimah memakan makanan basi saat lebaran. Tak tahan melihat kondisi keluarga rasul, sahabat yang bernama Ibnu Rafi'i itu langsung lari ke rumah Rasulullah.
"Ya Rasul, ya Rasulullah"
"Ada apa wahai sahabatku?" jawab Rasul.
"Lihatlah, Tengoklah kondisi keluargamu Ali dan Fatimah"
"Kenapa dengan keluargaku" Jawab Rasul.
"Lihat saja, saya tak sanggup mengatakannya"
Mendengar berita dari sahabat, Rasul langsung mendatangi keluarga Ali dan Fatimah. Sesampainya di teras rumah terlihat keluarga mereka berbahagia di hari raya dengan senyum dan tawa bersama anak-anaknya.
Di luar rumah Rasulullah menangis melihat keluarganya yang memakan makanan basi saat hari raya idul fitri. Bukan karena tidak mampu tapi keluarga Ali dan Fatimah lebih mengutamakan kebutuhan kaum fakir miskin supaya bisa menikmati makanan lezat saat lebaran.
"Ya Allah saksikanlah, Ya Allah saksikanlah"
Keluarga Ali dan Fatimah membela kaum fakir miskin, mereka mencintai kaum fakir miskin. Merelakan berbagi hartanya supaya kaum fakir miskisn merasakan nikmat dan berbagi kebahagiaan saat hari raya.
