Mohon tunggu...
Anis Safitri
Anis Safitri Mohon Tunggu... Penulis - Learner

I love learning and teaching. My cathartic medium is writing about education, women, and self-development. Keep in touch with me! My personal blog www.anissafitri.com. Instagram account @irtifassina

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mungkinkah Kita Harus Berjalan Maju Tanpa Boleh Blusuk ke Blumbang?

28 September 2021   21:48 Diperbarui: 28 September 2021   21:56 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Aku pun membandingkan cerita tersebut dengan progres kulitku. Memang awal-awal kulitku menampakkan progres baik, baik sekali malah. Lalu, di tengah jalan, ada peradangan. Wajahku jadi tak baik-baik saja. Kemudian, sekarang, alhamdulillah kondisi membaik lagi. Aku anggap perjalanan kulitku ini tetap berprogres meski sempat alami peradangan. Mengapa? Karena berkat terjadi peradangan, aku jadi tahu apa yang perlu kubenahi. Dari kondisi kulit mungkin menampakkan kemajuan-kemunduran-kemajuan lagi. Akan tetapi, ilmuku tentang kesehatan kulit ternyata berprogres, lho. Jadi tahu kalau pusing skripsi, ditambah begadang, ditambah makanan yang sembarang, dan faktor-faktor buruk yang lain itu ngga disukai tubuhku. Akibatnya, kulitku jadi salah satu bagian tubuh yang melakukan protes. Sederhana, sudah banyak informasinya di internet, tapi aku akan percaya dan manut jika sudah mengalaminya. Bandel memang.   

Jadi, apakah hidup kita itu harus dan wajib berjalan maju tanpa boleh blusuk ke blumbang? :)

Perjalanan kulitku di atas hanya analogi saja. Tentunya, masiiih banyaak perjalanan hidup yang kita alami dan kadang tak selalu berjalan maju sesuai harapan. Ada kalanya terjerembab ke lumpur atau blusuk ke blumbang. It's okay. Kita manusia biasa. Jatuhnya sebentar saja, lalu bangkit lagi, ya.

Seperti dengan perjalanan kulitku, aku pun terus dan terus belajar untuk jaga kondisi pikiran agar tak stres. Dengan peradangan kulit yang kualami, tentu aku mestinya tahu apa penyebabnya. Tinggal bagaimana aku jadikan itu pelajaran dan evaluasi.

Di perjalanan apapun, aku pasti akan sesekali merasakan momen terjerembab ke lumpur atau bahkan blusuk ke blumbang. Tapi, aku akan jadikan momen itu untuk belajar dan evaluasi sebanyak-banyaknya. Lalu, aku akan kembali bangkit dengan bekal lebih matang. Semoga, ya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun