Aku menunduk, tangisku kembali membuncah. Dadaku berguncang hebat.
"Selama 4 bulan ini, aku menutupi semuanya. Karena Bara, dia sudah akan menikahi wanita lain."
Dadaku semakin berguncang hebat. Percuma. Kupaksa hentikan tangis pun tetap tak bisa. Aku semakin sekarat, sebab pengakuan-pengakuan yang pada akhirnya tak bisa kucegat.
Kau  Bayu, melihat kediamanmu aku tahu, ada ribuan bahkan jutaan kekecewaan yang kini menerpa di dadamu. Pada wanita yang kau anggap lugu, lucu, pemalu, akhirnya kau temukan bahwa ia benar-benar kelabu.
Kau Bayu, memang tak pernah bosan menyejukkanku. Tak pernah bosan mencipta dingin-dingin pada setiap hawa panasku. Tapi tetap saja, kobaran bara yang menerpa sudah berhasil menghanguskan segalanya. Segalanya.