Mohon tunggu...
Anisa Silaturahmi
Anisa Silaturahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa Psikologi Universitas Malikussaleh

Saya Anisa Silaturrahmi, saat ini saya merupakan mahasiswa di program studi psikologi universitas Malikussaleh, saya hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Subjective Well-Being pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus

19 April 2025   20:32 Diperbarui: 19 April 2025   20:37 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Subjective Well-Being pada Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus: Tantangan dan Strategi Penguatan

Pendahuluan

Memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan pengalaman hidup yang unik dan penuh tantangan bagi setiap orang tua. Selain menghadapi kebutuhan khusus anaknya, orang tua juga harus mengelola berbagai tekanan psikologis, sosial, dan ekonomi yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Dalam konteks ini, konsep subjective well-being (SWB) atau kesejahteraan subjektif menjadi sangat penting untuk dipahami dan dikaji.

Subjective well-being merujuk pada persepsi individu terhadap kebahagiaan dan kepuasan hidupnya, yang mencakup tiga komponen utama: kepuasan hidup (life satisfaction), dominasi emosi positif, dan minimnya emosi negatif (Diener, 1984). Bagi orang tua dengan ABK, SWB menjadi indikator utama yang mencerminkan bagaimana mereka mampu beradaptasi dan menemukan makna dalam peran pengasuhan yang penuh tantangan ini.

Tantangan yang Dihadapi Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang tua ABK sering mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tua anak tanpa kebutuhan khusus (Smith dkk., 2019). Stres ini dapat berasal dari berbagai faktor, seperti:

Beban emosional: Rasa cemas, khawatir, dan sedih terkait kondisi anak dan masa depan mereka.

Beban sosial: Stigma dan diskriminasi yang masih melekat pada ABK dan keluarganya.

Beban ekonomi: Biaya perawatan dan pendidikan khusus yang seringkali tinggi.

Beban fisik dan mental: Kelelahan akibat pengasuhan yang intensif dan kurangnya waktu untuk diri sendiri.

Kondisi ini dapat menurunkan tingkat SWB orang tua, yang pada akhirnya berpengaruh pada kualitas pengasuhan dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun