Mohon tunggu...
Anisa Farah
Anisa Farah Mohon Tunggu... Lainnya - Masih belajar

من جد و جد

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apakah Kecerdasan Dapat Berubah?

28 April 2021   07:25 Diperbarui: 28 April 2021   07:28 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : viva.co.id

Semua anak itu Cerdas

Apakah kalian tahu bahwa setiap anak memiliki kecerdasan masing masing?

Memiliki anak yang cerdas, tanggap dalam belajar, mampu menghadapi masalah, adalah keinginan setiap orang tua.

Walaupun begitu, ketika kita melihat anak yang belum cerdas, jangan sampai kita menjudge mereka bodoh. Kecerdasan seseorang tidak bisa kita lihat ketika masih kecil. Maka dari itu, tuntunlah anak tersebut sehingga anak mampu mengembangkan kecerdasannya.

Sebenarnya setiap anak pasti mampu untuk menjadi seseorang yang cerdas karena pada dasarnya kecerdasan bersifat prediktif ( dapat berubah ). Ketika kita sering mengasah otak kita untuk melakukan sesuatu yang dapat merangsang kecerdasan kita, maka kecerdasan kita akan bertambah.


Ciri ciri anak yang cerdas adalah anak tersebut mampu menghadapi setiap permasalahan yang terjadi, selalu berfikir logis, dapat memahami sesuatu dengan cepat, berfikir terbuka, mempunyai pengetahuan yang luas, sering bertanya, memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan masih banyak lagi.


Kecerdasan anak tergantung pada orang tua nya, bagaimana orang tua mengembangkan potensi potensi yang dimiliki anak.

Allah sudah memberikan potensi potensi kepada setiap anak yang lahir ke dunia. Setelahnya adalah tugas orang tua dan guru, untuk mencari dan mengembangkan potensi - potensi tersebut.

Kecerdasan anak tidak dapat diukur dengan nilai akademik saja. Bahkan menurut Howard Gardner, anak tidak hanya memiliki satu kecerdasan, tetapi memiliki banyak kecerdasan. Kecerdasan ini biasa disebut dengan kecerdasan majemuk.

Howard Gardner menyatakan bahwa "Intelligence is the ability to solve problems, or to create products, that are valued within one or more cultural". Menurutnya kecerdasan seseorang tidak diukur dari hasil tes psikologi standar, namun dapat dilihat dari kebiasaan seseorang menyelesaikan masalahnya sendiri (problem solving) dan kebiasaan seseorang menciptakan produk-produk baru yang punya nilai budaya (creativity).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun