Mohon tunggu...
Anisa Rahmawati
Anisa Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

saya adalah mahasiswa smt 6, saya seorang yang menyukai hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prokrastinasi?

1 Mei 2024   13:58 Diperbarui: 1 Mei 2024   14:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah kalian tipe orang yang sering menunda pekerjaan?

Menunda tugas sampai mepet deadline?Atau mengerjakan tugas H- berapa jam sebelum deadline? 

Wahh jika itu terjadi, bisa dibilang anda sedang mengalami Prokrastinasi.

Prokrastinasi adalah sebuah kebiasaan menunda-nunda sesuatu entah tugas atau pekerjaan lainnya yang berdampak pada kinerja maupun prestasi seseorang, termasuk mahasiswa. Tak jarang kebiasaan mahasiswa adalah menunda tugas sampai benar-benar mendekati deadline dan baru mulai mengerjakan. 

Prokrastinasi berbeda dengan kemasalasan. Perbedaan prokrastinasi dan kemalasan adalah prokrastinasi lebih terkait dengan tugas-tugas tertentu daripada produktivitas secara keseluruhan, sedangkan kemalasan cenderung lebih umum dimana seseorang tidak ingin melakukan apapun, biasanya disebabkan karena kurangnya motivasi intrinsik atau energi fisik.


Prokrastinasi sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam dunia akademik. Seseorang yang melakukan prokrastinasi disebut Prokrastinator. Prokrastinator sering kali merasa lebih optimis ketika mengerjakan tugas mendekati deadline, dengan dalih kata-kata "ah bentar deh masih
lamaa...., ntar dulu deh scroll tiktok dulu..., ini deadline nya masih lama dehh..". Nah tindakan prokrastinasi inilah yang dilakukan hampir pada semua mahasiswa sekarang. Seorang prokrastinator selalu menmcari-cari alasan untuk menunda pekerjaan atau tugas mereka. Misal dengan melakukan kegiatan yang tidak ada hubungan
dengan tugas mereka seperti nongkrong, bermain gadget, bahkan menonton film.

Menurut salah satu penelitian seorang professor Chivago mengungkapkan bahwa 20 persen wanita dan laki-laki yang ada di seluruh dunia memiliki sifat prokrastinasi. Mereka cenderung mempunyai gaya hidup yang bersifat maladaptif. Para prokrastinator biasanya membohongi diri sendiri dengan
mengatakan "tugas itu tidak penting". Padahal dalam hatinya mereka sudah memikirkan bagaimana akan mengerjakan tugas tersebu namun berdalih belum punya motivasi untuk akan mengerjakan.

Prokrastinasi sendiri sering dipandang negatif oleh sebagian orang. Prokrastinasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tekanan akademis dan faktor psikologis. Tekanan akademis yang tinggi sering kali mencari pemicu utama prokrastinasi pada mahasiswa. Mahasiswa sering kali merasa terbebani oleh tugas-tugas yang menumpuk dan batas deadline yang terbatas, sehingga mereka cenderung menunda tugas tersebut dan memilih kegiatan lain yang lebih menarik dibanding mengerjakan tugas. 

Beberapa mahasiswa mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, kurang percaya diri, atau bahkan takut gagal sebelum mencoba, hal tersebut juga menjadi faktor penyebab prokrastinasi. Prokrastinasi akademik mahasiswa pada tingkat tertentu inilah sangat merugikan, karena dapatb erpengaruh pada prestasi akademik dan lainnya. Selain dampak langsung pada kinerja akademik, prokrastinasi juga memiliki konsekuensi jangka panjang jika terus-terusan disepelekan. 

Mahasiswa yang terbiasa menunda-nunda pekerjaan cenderung memiliki pola perilaku yang tidak produktif, yang bisa berdampak pada karir masa depan. Kemampuan mengelola waktu dengan baik dan mengatasi prokrastinasi menjadi salah satu keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja kelak, dimana tuntutan produktivitas lebih besar.

Dengan demikian, menghindari prokrastinasi bukan hanya untuk mencapai akademis yang baik,
melainkan untuk mempersiapkan diri untuk kesuksesan jangka panjang diberbagai aspek kehidupan.
Langkah awal yang dapat dilakukan seperti membuat jadwal harian, memahami diri sendiri, berlatih
management waktu dan disiplin diri untuk membantu mengurangi prokrastinasi. Selain itu, dukungan teman dekat, keluarga atau suport system juga dapat membantu mahasiswa menghadapi prokrastinasi lebih efektif. Dengan mengembangkan keterampilan management waktu yang baik dan bertanggung jawab untuk disiplin diri dengan konsisten, mahasiswa dapat membentuk pondasi untuk berhasil
dalam dunia akademis, profesional, dan pribadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun