"Sebagai ukuran sukses, saat ini, Brasilia memiliki pendapatan per kapita tertinggi di Brazil. Brasilia juga berjasa bagi penyebaran agribisnis karena peran sentralnya sebagai kota di tengah-tengah negara Brasil,"ungkap Duta Besar Brasil untuk Indonesia Rubem Barbosa.
Ada banyak persamaan antara Brazil dan Indonesia, dimana Brazil dan Indonesia merupakan negara yang sama-sama multi etnic, kalau multi etnic Indonesia adalah suku-suku asli Indonesia dari Aceh sampai Papua, sedangkan kalau multi etnic di Brazil adalah internasional, semua suku di dunia ada di Brazil.Â
Dikatakan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, pemindahan ibu kota negara tidak sepenuhnya menggunakan APBN, karena sumber pendapatan negara tidak semata-mata dari sana. Pembangunan ibu kota baru tidak akan mengurangi luas hutan lindung. Pada saat membangun ibu kota, pemeritah akan melalukan reforestrasi, konsep kotanya juga kota hijau sehingga hutan akan terjaga.
Pemerintah akan fokus pada tiga hal utama terkait dengan rencana pemindahan ibu kota Republik Indonesia dalam upaya untuk mengatasi ketimpangan, yaitu :
1. Industrialisasi di Luar Jawa,
2. Mengembangkan berbagai kawasan ekonomi,
3. Mengembangkan 6 metropolitan di Luar Jawa.
"Saya tidak mungkin mendesain kota sepi. Saya mendesain ibu kota baru untuk 1,5 juta orang. Kita tidak ciptakan Jakarta kedua, karena tak ingin kota terlalu besar yang timbulkan permasalahan. Kita ingin ciptakan kota yang livable," ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Jadi jangan harapkan ada Jakarta kedua, karena pemeritah memang tidak dalam upaya pembentukan hal tersebut. Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas telah melakukan studi sepanjang 1,5 tahun dan diprediksi Ibu Kota Negara dapat dipindahkan tahun 2024.
Kita tunggu ya, apa akan terwujud Indonesia yang lebih berkeadilan dan lebih makmur saat ibu kota negara sukses dipindahkan ke pulau Kalimantan.Â
Kalau kalian kira-kira akan setuju atau menolak realisasi pemindahan ibukota negara ini kompasianer? Kalau saya pribadi sih sangat setuju, karena berharap Indonesia dapat makmur dari Sabang sampai Merauke, bukan hanya di pulau Jawa.
Selain itu Jakarta memang semakin hari semakin padat, bahkan tidak ada gerak untuk bersantai, coba lihat tempat wisata yang seharusnya jadi tempat pelepas lelah, selalu padat dan ramai. Arus urbanisasi semakin tinggi dan tingkat stress semakin mengkhawatirkan.