Mohon tunggu...
Anisa Deasty Malela
Anisa Deasty Malela Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger yang aktif menulis dan menyukai banyak kegiatan positif

Danone Blogger Academy Batch 1 |Lifestyle| Content Writer | 085781068275 | anisa_dee007@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pindah Ibu Kota Negara, Akankah Indonesia Jadi Lebih Baik?

11 Juli 2019   08:32 Diperbarui: 11 Juli 2019   09:26 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro ungkapkan Indonesia sudah siap untuk melakukan pemindahan Ibu Kota (dok. FMB9)

Duta Besar Brasil untuk Indonesia, H.E. Mr. Rubem Barbosa
Duta Besar Brasil untuk Indonesia, H.E. Mr. Rubem Barbosa

"Sebagai ukuran sukses, saat ini, Brasilia memiliki pendapatan per kapita tertinggi di Brazil. Brasilia juga berjasa bagi penyebaran agribisnis karena peran sentralnya sebagai kota di tengah-tengah negara Brasil,"ungkap Duta Besar Brasil untuk Indonesia Rubem Barbosa.

Duta Besar LBBP RI untuk Brasil periode 2010-2015 Sudaryomo Hartosudarmo ungkapkan kesuksesan Brazil saat ibu kota negara pindah ke Basilia
Duta Besar LBBP RI untuk Brasil periode 2010-2015 Sudaryomo Hartosudarmo ungkapkan kesuksesan Brazil saat ibu kota negara pindah ke Basilia
Ada banyak persamaan antara Brazil dan Indonesia, dimana Brazil dan Indonesia merupakan negara yang sama-sama multi etnic, kalau multi etnic Indonesia adalah suku-suku asli Indonesia dari Aceh sampai Papua, sedangkan kalau multi etnic di Brazil adalah internasional, semua suku di dunia ada di Brazil. 

Dikatakan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, pemindahan ibu kota negara tidak sepenuhnya menggunakan APBN, karena sumber pendapatan negara tidak semata-mata dari sana. Pembangunan ibu kota baru tidak akan mengurangi luas hutan lindung. Pada saat membangun ibu kota, pemeritah akan melalukan reforestrasi, konsep kotanya juga kota hijau sehingga hutan akan terjaga.

Pemerintah akan fokus pada tiga hal utama terkait dengan rencana pemindahan ibu kota Republik Indonesia dalam upaya untuk mengatasi ketimpangan, yaitu :
1. Industrialisasi di Luar Jawa,
2. Mengembangkan berbagai kawasan ekonomi,
3. Mengembangkan 6 metropolitan di Luar Jawa.

"Saya tidak mungkin mendesain kota sepi. Saya mendesain ibu kota baru untuk 1,5 juta orang. Kita tidak ciptakan Jakarta kedua, karena tak ingin kota terlalu besar yang timbulkan permasalahan. Kita ingin ciptakan kota yang livable," ungkap Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Jadi jangan harapkan ada Jakarta kedua, karena pemeritah memang tidak dalam upaya pembentukan hal tersebut. Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas telah melakukan studi sepanjang 1,5 tahun dan diprediksi Ibu Kota Negara dapat dipindahkan tahun 2024.

Kita tunggu ya, apa akan terwujud Indonesia yang lebih berkeadilan dan lebih makmur saat ibu kota negara sukses dipindahkan ke pulau Kalimantan. 

Kalau kalian kira-kira akan setuju atau menolak realisasi pemindahan ibukota negara ini kompasianer? Kalau saya pribadi sih sangat setuju, karena berharap Indonesia dapat makmur dari Sabang sampai Merauke, bukan hanya di pulau Jawa.

Selain itu Jakarta memang semakin hari semakin padat, bahkan tidak ada gerak untuk bersantai, coba lihat tempat wisata yang seharusnya jadi tempat pelepas lelah, selalu padat dan ramai. Arus urbanisasi semakin tinggi dan tingkat stress semakin mengkhawatirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun