Mohon tunggu...
Anisa Meliawati
Anisa Meliawati Mohon Tunggu... Lainnya - opini pribadi

relistic to face the reality

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Urbanisasi terhadap Pemukiman Kumuh di Perkotaan

20 Desember 2020   20:05 Diperbarui: 20 Desember 2020   20:20 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dok. Okezone.com

Di kota-kota besar yang ada di Negara berkembang umumnya mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat, faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor kelahiran yang tinggi dan yang utamanya karena perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi). 

Pertumbuhan penduduk yang pesat di kota besar ini tentunya akan menimbulkan beragam masalah seperti kemacetan, kemiskinan, kriminalitas tinggi, ketatnya lapangan pekerjaan, hingga pemukiman kumuh. Pemukiman kumuh ini biasanya ada di lahan kosong seperti pinggir rel kereta api, dibawah kolong flyover, maupun bantaran kali atau sungai.

Pemukiman kumuh atau slum area adalah daerah pemukiman ataupun bukan kawasan pemukiman yang dijadikan sebagai tempat tinggal dengan bangunan-bangunan yang berkondisi dibawah standar yang tidak layak dihuni oleh penduduk dengan kepadatan tinggi. 

Pemukiman kumuh sering juga disebut pemukiman liar karena dibangun secara tidak resmi pada lahan kosong di kota yang merupakan milik pemerintah atau swasta, yang ditinggali oleh orang yang miskin karena tidak mempunyai akses pada kepemilikan lahan tetap.

Faktor utama adanya pemukiman kumuh adalah karena tidak terbendungnya arus urbanisasi dari desa ke kota. Perpindahan penduduk yang meninggalkan desa atau kota kecil menuju kota yang lebih besar disebabkan karena adanya sesuatu hal yang lebih menarik dan lebih menguntungkan untuk tinggal di kota besar dibandingkan daerah asalnya. Pada umumnya penduduk yang pindah itu ingin mencapai kehidupan yang lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya.

Kota besar merupakan kota tempat berkembangnya industry yang menyebabkan tidak terbendungnya arus urbanisasi menuju daerah perkotaan. Industry membutuhkan beragam tenaga kerja, mulai dari tenaga kerja berpendidikan tinggi dan terampil hingga tenaga kerja kasar. P

ara pendatang umumnya tidak memiliki pendidikan dan keterampilan seperti apa yang dibutuhkan dunia industry yang banyak di kota besar, namun mereka merasakan jika kesempatan hidup, pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi akan lebih besar kemungkinannya bila tinggal di perkotaan dibandingkan daerah asal mereka.

Penduduk yang melakukan urbanisasi di dominasi dengan mereka yang tidak memiliki pendidikan tinggi dan juga tidak memiliki keterampilan untuk bekerja di industry, oleh karena itu banyak dari mereka yang tidak memperoleh pekerjaan sehingga menjadi persoalan yaitu pengangguran dan setengah pengangguran dan hidup dalam rantai kemiskinan.

Urbanisasi yang terjadi di Negara berkembang di Asia terutama pada Negara bekas jajahan termasuk Indonesia berbeda dengan Negara maju yaitu pertumbuhan penduduk kota yang tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonominya (Sinulingga, 1999). Akibatnya yaitu meningkatnya jumlah penduduk miskin di perkotaan yang merupakan masalah krusial yang dihadapi hampir diseluruh perkotaan di Indonesia.

Sebagian dari mereka yang pendapatannya tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk menyewa tempat tinggal memilik untuk mendirikan rumah darurat secara liar pada tanah Negara atau swasta yang kosong atau pada jalur hijau sepanjang bantaran sungai, pinggir rel kereta api, kolong jembatan atau pun tempat lainnya yang seharusnya tidak boleh didirikan bangunan untuk kelestarian kota. Pemukiman seperti itulah yang biasanya kumuh dan tidak memilki sanitasi yang baik dan juga tidak layak dihuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun