Mohon tunggu...
Anisa Rahma Aulia
Anisa Rahma Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa

"𝐈 𝐚𝐦 𝐠𝐫𝐚𝐭𝐞𝐟𝐮𝐥 𝐟𝐨𝐫 𝐞𝐯𝐞𝐫𝐲𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐆𝐨𝐝 𝐡𝐚𝐬 𝐠𝐢𝐯𝐞𝐧 𝐦𝐞, 𝐛𝐨𝐭𝐡 𝐯𝐢𝐬𝐢𝐛𝐥𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐢𝐧𝐯𝐢𝐬𝐢𝐛𝐥𝐞." "𝐈 𝐚𝐦 𝐠𝐫𝐚𝐭𝐞𝐟𝐮𝐥 𝐟𝐨𝐫 𝐭𝐡𝐞 𝐨𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐢𝐞𝐬 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐜𝐨𝐦𝐞 𝐢𝐧𝐭𝐨 𝐦𝐲 𝐥𝐢𝐟𝐞, 𝐚𝐬 𝐰𝐞𝐥𝐥 𝐚𝐬 𝐟𝐨𝐫 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐡𝐚𝐥𝐥𝐞𝐧𝐠𝐞𝐬 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐡𝐞𝐥𝐩𝐞𝐝 𝐦𝐞 𝐠𝐫𝐨𝐰." "𝐈 𝐛𝐞𝐥𝐢𝐞𝐯𝐞 𝐢𝐧 𝐆𝐨𝐝'𝐬 𝐩𝐥𝐚𝐧 𝐟𝐨𝐫 𝐦𝐲 𝐥𝐢𝐟𝐞, 𝐈 𝐛𝐞𝐥𝐢𝐞𝐯𝐞 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐇𝐢𝐬 𝐰𝐢𝐬𝐝𝐨𝐦 𝐢𝐬 𝐛𝐞𝐲𝐨𝐧𝐝 𝐦𝐲 𝐮𝐧𝐝𝐞𝐫𝐬𝐭𝐚𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠." ~𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐋𝐢𝐤𝐞 , 𝐂𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭, 𝐒𝐡𝐚𝐫𝐞 -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kerja Gak Harus Ngantor , Realita Gen-Z di Dunia Freelance

18 Mei 2025   21:04 Diperbarui: 18 Mei 2025   21:04 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini memasuki dunia kerja dengan pendekatan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Salah satu tren yang mencolok adalah preferensi mereka terhadap pekerjaan freelance dibandingkan pekerjaan kantoran tradisional. Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan refleksi dari nilai-nilai dan kebutuhan unik yang dimiliki oleh Gen Z.

Mengapa Gen Z Memilih Freelance?

1. Fleksibilitas Waktu dan Tempat

Salah satu alasan utama Gen Z memilih freelance adalah fleksibilitas yang ditawarkannya. Mereka dapat bekerja dari mana saja dan kapan saja, asalkan ada koneksi internet yang stabil. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pekerjaan dengan gaya hidup dan preferensi pribadi mereka. Menurut laporan dari Kompas, sebanyak 48% Gen Z tertarik dengan pekerjaan freelance karena fleksibilitas jam kerja yang tinggi. 

2. Menjaga Work-Life Balance

Gen Z sangat peduli terhadap keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Mereka cenderung menghindari tekanan tinggi dan risiko burnout yang kerap terjadi di pekerjaan kantoran. Sebagai freelancer, mereka dapat lebih mudah mengatur waktu untuk diri sendiri, keluarga, atau aktivitas yang mereka sukai. Hal ini menjadikan freelance sebagai pilihan ideal untuk menjaga kesehatan mental dan menikmati hidup. 

3. Kebebasan Mengekspresikan Kreativitas

Freelance memberikan kebebasan bagi Gen Z untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Mereka bisa memilih proyek-proyek yang sesuai dengan passion, berbeda dengan pekerjaan kantoran yang sering kali membatasi ruang ekspresi demi memenuhi standar perusahaan. Proyek-proyek yang mereka kerjakan juga membantu membangun portofolio untuk menarik lebih banyak klien, sekaligus meningkatkan penghasilan. 

4. Melek Teknologi dan Artificial Intelligence (AI)

Sebagai generasi yang tumbuh bersama perkembangan teknologi, Gen Z sangat paham cara memanfaatkan teknologi dan AI untuk mendukung pekerjaan mereka. Platform freelance berbasis teknologi membantu mereka menjangkau klien dari seluruh dunia dan membuka peluang lebih besar. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan mereka bekerja lebih efisien dan produktif.

Tantangan dalam Dunia Freelance

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun