Anak-anak yang setiap hari membawa ransel berat ke sekolah ternyata bisa mengalami masalah serius pada pertumbuhan tulang.Â
Penelitian dari jurnal Spine (Chow et al., 2007) mengungkap bahwa beban berlebih pada punggung anak dapat menyebabkan perubahan postur yang signifikan.
Jika dibiarkan, beban ini bisa memicu ketegangan otot, nyeri leher, hingga gangguan tulang belakang seperti skoliosis, kifosis, atau lordosis, dan bahkan berisiko menghambat pertumbuhan tinggi badan.
Dampak Tas Berat pada Anak
Beberapa efek negatif yang bisa terjadi jika anak terus membawa tas yang terlalu berat antara lain:
- Sakit Punggung dan Bahu -- Otot bekerja lebih keras menopang beban, menyebabkan pegal hingga nyeri otot.
- Postur Tubuh Buruk -- Beban berat membuat anak cenderung membungkuk atau berat sebelah.
- Risiko Terjatuh -- Ketidakseimbangan akibat ransel berat bisa mengganggu koordinasi gerak anak.
- Otot Mudah Lelah -- Beban besar bisa menimbulkan kelelahan dan potensi kejang otot.
- Gangguan Pertumbuhan -- Tekanan jangka panjang di tulang belakang bisa menghambat pertumbuhan optimal.
Pilih Tas yang Tepat untuk Tumbuh Kembang Anak
Orang tua umumnya fokus pada asupan nutrisi atau les tambahan, tapi sering lupa bahwa tas sekolah juga berpengaruh besar terhadap postur dan pertumbuhan anak. Memilih tas yang ergonomis dan sesuai kebutuhan sangat penting.
Belakangan ini, sebagian orang tua memilih tas koper untuk meringankan beban. Tapi penggunaannya perlu disesuaikan. Bila kelas anak berada di lantai atas, tas koper justru menyulitkan karena harus diangkat, yang bisa berdampak buruk pada postur. Selain itu, bila jatuh, koper bisa membahayakan siswa lain. Gagang koper juga sering menekan area punggung saat dipakai sebagai ransel, yang bisa menimbulkan risiko lain.
Sebagai alternatif, tas ergonomis seperti Tiger Family bisa jadi pilihan ideal. Tas ini dirancang untuk mengurangi beban hingga 66%, sekaligus mendistribusikan berat secara merata ke tubuh anak. Dengan distribusi beban yang tepat, anak dapat membawa tas tanpa membungkuk atau condong ke satu sisi, sehingga terhindar dari risiko skoliosis atau gangguan postur lainnya.