Belum lama ini khalayak ramai dikejutkan dengan tersebarnya undangan pesta bikini dikalang remaja guna memperingati telah berakhirnya UN. Melalui media massa seperti Youtube. Tak tanggung-tanggung acaranya pun dikemas sedemikan rupa dengan semenarik mungkin untuk menarik perhatian. Objek yang digunakan sebagai ajang promosipun dilakukan oleh anak-anak SMA yang masih menggunkan seragam sekolah. Hal lain yang tidak kalah menggemparkan adalah berita mahasiswi sebuah perguruan tinggi yang meninggal di kosnya pada saat melahirkan. Yang sampai saat ini belum diketahui siapa laki-laki yang bertanggung jawab atas kehamilannya. Permasalahan moral di negeri ini layaknya gunung es. Terlihat kcil dipermukaan padahal sangat luas didasarnya. Masih banyak kasus moral yang tidak tersentuh media.
Apalagi saat ini maraknya prostitusi online dimana banyak anak-anak usia pelajar yang dijadikan ladang emas usaha maksiat tersebut. Dari hal ini dapat dilihat bagaimana bobroknya moral dan karakter manusia bahkan generasi muda bangsa ini. Tuntutan ekonomi serta pola gaya hidup konsumtif yang tidak didukung dengan pendapatan yang cukup. Mengakibatkan banyak orang maupun kalangan melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan sesaat tersebut.
Adapun gubernur salah satu provinsi mencanangkan dibangunnya lokalisasi prostitusi. Hal ini menjadi fakta nyata bahwa kegiatan prostitusi memang sulit untuk dihilangkan. Sehingga, perlunya sebuah lokalisasi untuk menekan hal tersebut. Tapi tentu saja itu sangat bertentanagn dengan norma dan etika yang ada.
Bagaimana pendidikan moral yang seharusnya diberikan ? Seharusnya tidak hanya sekolah saja yang menjadi pusat pengembangan moral. Keluarga juga menjadi dasar bahkan memiliki peranan terpenting dalam penanaman moral para generasi muda. Kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Dengan adanya kontrol dari pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu menekan tingkat kerusakan moral bangsa ini.
Bangsa ini bukan bangsa liberal, kita masih punya Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Sudah selayaknya kita sebagai warga negara yang baik mengembangkan karakter dan moral sesuai dengan jati diri kita. Pancasila yang tidak hanya menekankan pada pencapaian materil tetapi juga terdapat nilai religius. Untuk itu perlunya usaha yang lebih keras bahkan lebih maksimal lagi dalam penanaman nilai-nilai agama dan pancasila. Agar bangsa ini tidak memiliki generasi penerus bangsa yang bobrok moralnya. Dan tercapainya kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai cita-cita para pendiri bangsa.
Hidup Anak Muda Indonesia!!
Stop Pembodohan Karakter!!
