Mohon tunggu...
ANIS NASTYAFEBRIANDITA
ANIS NASTYAFEBRIANDITA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa univesitas slamet riyadi surakarta dengan program studi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Dasar Akuntansi Melalui Simulasi Transaksi dan Pencatatan Keuangan Untuk Siswa Sekolah Dasar

15 Agustus 2025   16:10 Diperbarui: 15 Agustus 2025   16:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keterangan: Edukasi Dasar Akuntansi Melalui Simulasi Transaksi dan Pencatatan Keuangan Untuk Siswa Sekolah Dasar Sumber: Dokumentasi Pribadi

 

Keterangan: Simulasi Transaksi antara penjual dengan pembeli Sumber: Dokumentasi Pribadi
Keterangan: Simulasi Transaksi antara penjual dengan pembeli Sumber: Dokumentasi Pribadi

Keterangan : Kegiatan mewarnai gambar uang impian. Sumber : dokumen pribadi
Keterangan : Kegiatan mewarnai gambar uang impian. Sumber : dokumen pribadi

Dosen Pembimbing Lapangan : Ir. Sartono Joko Santosa, M.P

Penulis : Anis Nastya Febriandita

Kwaren, 30 Juli 2025 – Sebagai upaya menanamkan literasi keuangan sejak dini, SDN 01 Kwaren menggelar kegiatan edukasi akuntansi dasar untuk siswa kelas 2. Kegiatan ini dipandu oleh Anis Ngasya Febrian Dita, mahasiswa Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Slamet Riyadi Surakarta, dengan dosen pembimbing lapangan Bapak Ir. Sartono Joko Santosa, M.P.

Materi Mengenai Uang dan Cara Membedakan Kebutuhan serta Keinginan

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi yang menjelaskan pengertian uang, fungsinya, dan pentingnya pengelolaan uang. Siswa diajak berdiskusi tentang perbedaan kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan dijelaskan sebagai hal yang harus dipenuhi untuk menunjang kehidupan, seperti makanan, buku, dan pakaian. Sementara keinginan adalah sesuatu yang ingin dimiliki tetapi tidak mendesak, seperti mainan mahal atau camilan berlebihan.

“Saya ingin anak-anak sejak kecil tahu bahwa uang bukan hanya untuk dibelanjakan, tapi juga perlu diatur dan diprioritaskan sesuai kebutuhan. Dengan begitu, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang bijak dalam mengelola keuangan,” ujar Anis Ngasya Febrian Dita.

Simulasi Transaksi dan Pencatatan Keuangan

Setelah memahami materi, siswa mengikuti simulasi jual-beli yang dirancang menyerupai pasar mini di dalam kelas. Mereka dibagi menjadi penjual dan pembeli, dilengkapi uang mainan serta barang dagangan seperti mainan, permen, dan gambar makanan. Penjual mencatat pemasukan dan pengeluaran di lembar catatan, sehingga anak-anak belajar pentingnya pencatatan untuk mengetahui keuntungan atau kerugian.

Mewarnai Gambar Uang Impian

Sebagai penutup, siswa diberikan gambar uang hitam-putih untuk diwarnai. Di bagian tengah uang, mereka menulis impian yang ingin diwujudkan, mulai dari HP, laptop, rumah, sepeda listrik, es krim, hingga buku.

“Melalui uang impian ini, saya ingin anak-anak punya motivasi menabung. Mereka jadi tahu bahwa untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan, butuh usaha dan perencanaan, bukan hanya keinginan sesaat,” tambah Anis.

Apresiasi Sekolah

Kepala SDN 01 Kwaren mengapresiasi kegiatan ini dan menilai metode yang digunakan efektif membuat siswa memahami konsep dasar literasi keuangan. “Pembelajaran seperti ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga membentuk kebiasaan mengelola uang sejak dini,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana edukasi keuangan dapat dikemas secara kreatif sehingga mudah dipahami oleh anak-anak. Dengan bekal ini, diharapkan generasi muda mampu mengatur keuangan secara bijak sejak dini hingga dewasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun