Mohon tunggu...
Aning ummuHanina
Aning ummuHanina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Member Revowriter Nganjuk

Belajar, belajar dan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tawuran Pelajar, Buah Penerapan Sistem Sekulerisme-Liberal

11 Agustus 2023   21:45 Diperbarui: 11 Agustus 2023   22:31 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pelita banten/pinterest

Tawuran pelajar terjadi kembali di berbagai daerah.  Mirisnya tawuran terjadi di awal tahun pelajaran.

Dilansir dari Tangerang News.com, Seorang pelajar terluka parah usai terkena sabetan senjata tajam dalam aksi tawuran di wilayah kecamatan Teluk Naga kabupaten Tangerang. Sedangkan dari Tribun Jogja.com, Aksi tawuran antar pelajar terjadi di jalan Purworejo-Magelang KM-16 dusun Simpu desa Kertosari, kecamatan Bener kabupaten Purworejo. Sebuah video yang memperlihatkan aksi tawuran itu sempat viral di media sosial usai diunggah oleh akun @punyapurworejo.blog. Dan diberbagai daerah lainnya juga terjadi tawuran pelajar di awal tahun ajaran baru ini seperti di Bogor, jakarta Utara dll.

Fenomena tawuran pelajar ini menunjukkan betapa lemahnya kepribadian generasi muda saat ini. Usia remaja dimana pada usia tersebut remaja mulai mencari jati dirinya. Ingin menunjukkan eksistensinya dan juga  ingin merasa unggul dari yang lainnya. Sebenarnya hal tersebut wajar terjadi pada seorang remaja. Karena sesuai fitrahnya dalam diri manusia terdapat sebuah naluri yaitu naluri bertahan.  Tetapi sayangnya  mereka yaitu para remaja tersebut salah dalam menyalurkan naluri tersebut. Sehingga mereka menyalurkannya ke hal-hal yang merusak dan  dilarang  agama atau negara.

Hal ini terjadi karena pola pikir remaja saat ini adalah sekuler yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Dalam pemahaman mereka apa yang mereka lakukan tidak akan ada hubungannya dengan agama. Selain itu liberalisme yaitu paham yang menjunjung tinggi nilai kebebasan, termasuk kebebasan bertingkah laku, mempengaruhi pola pikir remaja saat ini. Mereka merasa bebas melakukan apa saja yang mampu menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat meski melanggar syariat Islam. Hal ini diperparah dengan aturan negara yang menjamin kebebasan berperilaku terwujud di tengan masyarakat.

Meskipun negara berupaya untuk memberantas para pelaku tawuran, namun upaya tersebut hanya sebatas sanksi, dan tidak membuat jera para pelakunya. Tidak ada upaya pencegahan dari negara  yang mampu membentuk profil generasi muslim.

Berbeda dengan sistem Islam, Islam memandang bahwa negara bertanggungjawab membentuk kepribadian Islam generasi. Oleh karena itu, negara harus menciptakan sistem yang mendukung untuk mewujudkan hal tersebut.  Sistem tersebut adalah sistem yang berasal dari Sang Pencipta yaitu sistem Islam. Dalam  sistem Islam, negara dalam hal ini adalah Khilafah, memandang bahwa generasi adalah aset sebuah bangsa, sebab rusaknya generasi berefek pada rusaknya sebuah peradaban. 

Maka khilafah akan memberikan pendidikan terbaik bagi generasinya yaitu sistem pendidikan Islam. Dalam kitab Usus Al Ta'lim Al Manhaji,  tujuan dari sistem pendidikan islam yaitu 1) Membentuk kepribadian Islam (syahsiyah islamiyah) bagi peserta didik; 2) Membekali peserta didik dengan ilmu keislaman; 3) Membekali peserta didik dengan ilmu yang diperlukan dalam kehidupan seperti sains dan teknologi. Sehingga generasi yang terbentuk adalah generasi yang beriman, bertakwa dan berkontribusi positif untuk kemaslahatan umat

Inilah sistem pendidikan Islam yang akan dapat mencegah terjadinya tawuran yang terjadipada pelajar.

Wallahu'alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun