Paparan asap rokok pada bayi dan anak terbukti meningkatkan risiko penyakit serius. Data Kementerian Kesehatan menegaskan lima dampak utama pada anak yang terpapar asap rokok yaitu di antaranya:
1. Pneumonia/bronkitis,
2. Leukimia,
3. Kanker paru,
4. Masalah pernapasan,
5. Infeksi telinga,
6. Kerusakan gigi,
7. Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS),
8. Tumor otak.
Anak-anak penderita asma yang lebih sering berada di sekitar perokok mengalami serangan asma yang lebih sering dan lebih parah. Selain itu, penelitian juga membuktikan bahwa asap rokok meninggalkan zat berbahaya yang menempel dinding, pakaian, dan rambut. Dari zat tersebut asap rokok dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.
Kebiasaan merokok dekat anak-anak wajib dihindari karena selain berdampak kesehatan juga memberi contoh perilaku merokok ke anak, dan kebiasaan ini akan turun temurun dilakukan oleh generasi berikutnya. Di tingkat rumah tangga, perilaku merokok di dalam ruangan masih tinggi. Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan 81,5% perokok melakukan aktivitas merokok di dalam ruangan. Padahal, asap rokok dapat bertahan 2–3 jam meski ventilasi dibuka, dan residunya menempel pada tangan, pakaian, serta rambut (thirdhand smoke). Karena itu, setelah merokok dianjurkan mencuci tangan, membersihkan wajah, dan mengganti pakaian sebelum berinteraksi dengan anak.
Anak-anak dan orang-orang disekitar kita memiliki hak untuk mendapatkan udara yang segar, bebas racun asap rokok dan ingin tumbuh dengan sehat; jangan karena keegoisan membuat orang lain kehilangan hak dan menderita.
Melindungi anak berarti memastikan udara rumah bebas asap rokok. Solusi utamanya adalah berhenti merokok, atau setidaknya tidak merokok di rumah, mobil, maupun area bermain anak.
Sumber :
https://ayosehat.kemkes.go.id/5-efek-buruk-merokok-di-dekat-anakÂ
https://rsjrw.id/artikel/merokok-dekat-anak-sama-saja-merenggut-hak-anak
https://jurnal.mitrahusada.ac.id/emj/article/view/154/126
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI