Mohon tunggu...
ANINDITA RAHAYU
ANINDITA RAHAYU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Andalas

Menulis, menuangkan ide, dibaca, memberi pesan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Tek-tek Cemilan dari Suku Mandailing di Pasaman Barat

2 Desember 2022   16:56 Diperbarui: 2 Desember 2022   16:59 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Tek-tek atau biasa disebut juga tik-tik merupakan salah satu cemilan khas dari masyarakat yang berada di bagian Utara wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. 

Penduduk yang berasal dari daerah ini hampir 90% memiliki "marga" atau berasal dari suku mandailing, Sumatera Utara. Maka, tidak heran jika panganan khas dari daerah ini masih berkaitan dengan panganan khas Sumatera Utara. Salah satu panganan yang khas dari daerah ini adalah "tek-tek".

Meliputi beberapa wilayah yang didominasi oleh masyarakat yang bersuku Mandailing. Tek-tek ini dapat dijumpai dengan mudah di wilayah Sungai Aur, Ujung Gading, hingga Desa Baru. Namun, tak jarang pula tek-tek dapat ditemui dibeberapa wilayah lainnya di Pasaman Barat.  

Awal mulanya tek-tek merupakan cemilan yang berasal dari wilayah Mandailing Natal, di Sumatera Utara. Namun, karena adanya proses transmigarasi dari suku Mandailing yang terjadi pada masa kerajaan Langkitang abad ke XVII, mengakibatkan adanya persebaran masyarakat Mandailing ke wilayah Ranah Minang. 

Salah satunya adalah di wilayah kecamatan Lembah Melintang. Selain itu, letak geogarfis yang berdeketan membuat akulturasi kebudayaan terjadi di daerah ini.

Tek-tek merupakan sebuah cemilan yang terbuat dari olahan mie kuning medan yang bisa kita jumpai kapan saja. Biasanya mie kuning ini diolah menjadi mie gomak, yang merupakan makanan khas dari suku Batak. Namun, berbeda dengan tek-tek sendiri. Karena tek-tek merupakan cemilan keripik dengan rasa yang renyah. 

Berbentuk panjang namun, ada juga yang melengkung, hal tersebut tergantung pada saat penggorengannya. Tek-tek biasanya dibumbui dengan cabai dan irisan daun tapak liman yang sudah digoreng. Daun tapak liman adalah jenis rumput-rumputan liar yang biasa tumbuh di sawah, tegalan, dan pekarangan. 

Daun tapak liman juga biasa disebut dengan daun mangkuk, karena berbentuk melengkung menyerupai mangkuk. Memiliki batang yang kaku, keras, dan memiliki warna batang hijau tua dan bulu halus berwarna putih. Daun inilah yang membuat cita rasa dari tek-tek semakin gurih dan khas. Namun, tak jarang daun tapak liman yang diolah dengan tek-tek juga menimbulkan rasa sedikit pahit, akan tetapi masih bisa ditoleransi oleh lidah orang yang mencoba panganan ini. 

Untuk sebagian orang yang baru mencoba cemilan ini, akan merasakan asin. Rasa asin tersebut berasal dari mie yang digunakan. Tekstur dari mie yang lembut dan kenyal serta tidak gampang patah saat direbus, juga menimbulkan rasa renyah saat proses memasaknya dengan cara digoreng. 

Tek-tek paling cocok memakai bahan mentah Mie Lidi Cap A1, produksi Simalungun, Sumatera Utara. Disebut mie lidi karena bentuk mentahnya, seperti batang-batang lidi, tegak dan lurus.

Untuk proses pembuatan tek-tek dilakukan dengan beberapa cara yang sangat mudah. Hal pertama yang dilakukan menyiapkan bahan-bahan, seperti mie lidi (bahan utama), bumbu halus (bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit), dan daun tapak liman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun